Suara.com - Mencari kenyamanan dalam dunia kerja memang jadi tujuan banyak orang. Kalau sudah dapat gaji lumayan, lingkungan kerja yang asyik, atasan yang friendly, mau ngapain lagi?
Walhasil orang jadi malas untuk mengembangkan diri lagi. "Buat apa sih pengembangan diri wong saya sudah nyaman dengan pekerjaan saat ini kok," begitu kurang lebih pendapat orang-orang.
Tapi tunggu dulu, zona nyaman alias comfort zone bisa jadi malah menjerumuskan. Coba renungkan, apakah pendapatanmu cukup untuk semua biaya masa depan? Bagaimana dengan biaya asuransi kesehatan, pendidikan anak dan pemilikan rumah?
Kalau semua pertanyaan tersebut membuatmu gelisah, berarti sudah saatnya kamu berbuat sesuatu. Yup, bangun dan keluar dari comfort zone-mu.
Jadi Pengusaha? Kenapa Nggak
Sudah sering dengar kan, cerita-cerita sukses mantan karyawan yang beralih jadi pengusaha. Mereka memang nggak sukses dalam semalam. Ada proses dan perjuangan yang kadang berbuah pahit.
Tapi kalau semua nggak dijalani bagaimana bisa sukses? Tekad dan semangat baja tentu nggak cukup. Semua harus dibarengi dengan ketekunan dan inovasi.
Sebelum memutuskan keluar dari zona nyaman, pastikan dulu kamu merenungi beberapa hal ini:
1. Menilai Diri Sendiri
Keluar dari zona nyaman harus berdasarkan kesiapan dan kemauan keras kita sendiri. Bukan dari saran teman atau tetangga.
Nah, apakah kamu sudah siap? Coba tanyakan dulu hal ini pada diri sendiri:
- Pastikan mental kamu memang kuat jika menghadapi kegagalan. Lihat dulu pengalaman kamu sebelumnya dalam menghadapi kritik atasan dan kegagalan dalam pekerjaan.
- Lihat kemampuan finansial. Apakah kamu siap keluar dari comfort zone dengan keadaan finansial saat ini?
- Pahami seluk beluk dunia bisnis. Gali pengetahuan sebanyak mungkin sebelum memutuskan terjun ke dunia bisnis.
- Membangun jaringan atau relasi bisnis itu penting. Nggak mungkin kamu terjun ke dunia bisnis tanpa relasi.
2. Jangan Terburu-buru
Nggak perlu terburu-buru resign dari perusahaan saat ini. Pikirkan dan siapkan semuanya dengan matang.
Persiapan ini nggak cuma soal mental tapi juga finansial. Gunakan waktu untuk menyusun strategi bisnis.
3. Minta Masukan
Meminta saran kepada teman atau keluarga adalah sah. Namun keputusan tetap di tanganmu.
4. Siapkan Rencana B
Dalam film action sang jagoan selalu memiliki rencana cadangan alias plan B sebelum mengeksekusi suatu misi serangan. Nah, hal tersebut berlaku pula buatmu.
Selalu siapkan skenario terburuk. Bagaimana jika bisnis gagal di tengah jalan? Seberapa siapkah kamu menghadapinya?
Menjadi nahkoda di kapal kecil tapi milik sendiri tentu lebih mengasyikkan dan menantang dibandingkan menjadi anak buah di kapal mewah. Tapi tetap ada risiko yang menghadang. Sudah siapkah kamu?
Baca juga Artikel DuitPintar lainnya :
Ini Alasan Kenapa Susah Jadi Pengusaha Muda di Indonesia
Buka Usaha Sampingan Itu Gak Cuma Perkara Modal Saja, Tapi 7 Hal Ini
Buka Usaha Kantin Sekolah dengan Modal Mulai dari Rp4 juta-an Kenapa Gak?
Published by Duitpintar.com |