Jalan Lintas Batas Serawak-Sabah Ditargetkan Tuntas 2019

Selasa, 22 Maret 2016 | 17:52 WIB
Jalan Lintas Batas Serawak-Sabah Ditargetkan Tuntas 2019
Jembatan Tayan yang menghubungkan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. [pu.kalbarprov.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam acara Peresmian Jembatan Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa, (22/3/2016), Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tujuan dari berbagai pembangunan infrastruktur adalah untuk menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat. Semua infrastruktur perhubungan diharapkan akan membuat pergerakan barang dan manusia menjadi lebih lancar. "Dan ujungnya rakyat akan mendapat harga barang dan jasa yang lebih murah", kata Presiden Jokowi. 

Masyarakat, lanjut Presiden, juga merasakan kehadiran jembatan Pak Kasih Tayan di Kabupaten Sanggau. Keseriusan pemerintah dalam membangun jembatan ini ditinjukkan dengan pengerjaan yang sangat cepat hingga menggunakan tiga shift, karena dibutuhkan masyarakat. "Sebelum ada jembatan ini, mobil dan motor harus bayar Rp. 200.000. Artinya masyarakat mendapat keuntungan karena tadinya bayar, sekarang tidak," ujar Jokowi.

Jembatan Pak Kasih Tayan yang diresmikan hari ini merupakan bagian dari jalur Trans Kalimantan. Ini merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan dengan total panjang 1.650 m. Jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat di bagian Utara, dengan Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Selatan. 

Jembatan yang memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 m. 

Kelak jembatan ini akam turut menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar sehingga memiliki banyak fungsi bagi masyarakat, serta mempunyai multiplier effect yang menguntungkan masyarakat. Ke depan, kehadiran jembatan ini diharapakan mendorong produk-produk asli Sanggau, asli Kalimantan Barat yang dapat dipasarkan di provinsi Kalimantan yang lain.

Jalan Lintas Batas Serawak-Sabah Tuntas 2019

Percepatan pembangunan infrastruktur, kata Jokowi, sudah menjadi kewajiban, baik pembanguanan jalan tol, bandara maupun pelabuhan harus dipercepat. Percepatan pembangunan ini mendorong mobilitas barang dan jasa. Presiden juga berjanji bahwa pembangunan jalan di sisi pinggir atau pembangunan jalan lintas paralel (pinggir garis batas) perbatasan di Pulau Kalimantan, yang berbatasan langsung dengan Serawak hingga Sabah, Malaysia sepanjang 1900 km akan  selesai 2019. "Kita sekarang ini tidak Jawa sentris, harus diberikan prioritas pada luar Jawa termasuk wilayah perbatasan," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Jalan lintas paralel perbatasan adalah jalan yang sejajar dengan garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Membentang dari ujung Barat hingga ujung Timur Pulau Kalimantan, melintasi 3 Provinsi yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI