Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meresmikan dan melakukan 'groundbreaking' proyek-proyek infrastruktur energi, yang salah satunya pembangunan jaringan gas rumah tangga terhadap 32.000 konsumen di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
"Hari ini kita menandai pembangunan jaringan gas di Prabumulih dengan menggandeng Pertamina dan BUMN lainnya. Proyek akan dikerjakan dengan kualitas tinggi oleh sumber daya manusia yang berkualitas," kata Sudirman saat memberikan sambutan pada Peresmian dan Groundbreaking Proyek-Proyek Infrastruktur Energi, di Prabumulih, Senin (21/3/2016).
Sudirman mengatakan, pembangunan jaringan gas Prabumulih Sumatera Selatan sebanyak 32.000 sambungan tersebut merupakan kontrak terbesar dengan total nilai mencapai Rp493,5 miliar, dan untuk jumlah sambungan rumah tangga yang telah terpasang di Prabumulih saat ini sebanyak 4.650 sambungan.
Menurut Sudirman, apabila proyek pembangunan infrastruktur energi tersebut bisa diselesaikan dengan cepat maka diharapkan juga mampu menjadi penggerak ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
"Dengan pembangunan jaringan gas di tahun 2016 ini, lebih dari 93 persen penduduk Kota Prabumulih akan tersambung dengan jaringan gas bumi. Ini akan menjadi kota percontohan di Indonesia yang menggunakan sumber daya setempat," kata Sudirman.
Dalam kesempatan tersebut, pada tahun 2016 di Kota Prabumulih juga akan membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Online dengan kapasitas 1 juta kaki kubik per hari (mmscfd) senilai Rp50,3 miliar yang bersumber dari APBN tahun 2016.
Pembangunan infrastruktur jaringan gas dan SPBG merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya serta mengurangi beban subsidi BBM khususnya subsidi minyak tanah dan LPG yang merupakan komponen subsidi terbesar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, IGN Wiratmaja Puja, mengatakan bahwa pada tahun 2016 ini pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga akan dilakukan di enam wilayah di Indonesia.
Wiratmaja menambahkan, Kementerian ESDM akan membangun kurang lebih sebanyak 89.000 Sambungan Rumah atau jaringan gas bumi untuk rumah tangga dengan total biaya kurang lebih mencapai Rp1,18 triliun.
"Nantinya akan dibangun di Tarakan, Surabaya, Batam, Cilegon, Balikpapan dan Prabumulih. Untuk Prabumulih sendiri pada tahun ini akan dibangun sebanyak 32.250 sambungan," ujar Wiratmaja.
Sementara untuk di Surabaya, lanjut Wiratmaja, akan dibangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga kurang lebih sebanyak 24.000 sambungan, diikuti dengan Kota Tarakan, Kalimantan Utara kurang lebih sebanyak 21.000 sambungan, dan Cilegon Provinsi Banten sebanyak 4.066 sambungan.
"Untuk Batam sebanyak 4.000 sambungan dan Balikpapan sebanyak 3.849 sambungan. Penandatanganan kontrak pada 29 Februari 2016 lalu," kata Wiratmaja.
Dalam kesempatan tersebut juga diresmikan pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta Ketenagalistrikan di wilayah Sumatera bagian selatan. Pada subsektor tersebut telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan total pembangunan sebanyak 23 unit dan berkapasitas 915 kilowatt peak (KWP) yang dapat mengaliri listrik untuk 3.814 rumah.
Selain itu, juga telah dibangun instalasi Biogas Komunal sebanyak satu unit dan yang skala rumah tangga sebanyak 70 unit, serta 120 tungku hemat energi. Secara keseluruhan untuk membangun infrastruktur subsektor EBTKE tersebut menelan dana sebesar Rp99,34 miliar. (Antara)