Suara.com -
Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya di perdagangan New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah turun selama dua sesi berturut-turut tertekan pernyataan Federal Reserve.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed pada Rabu, para pejabat Fed memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga federal funds pada 0,25 persen hingga 0,5 persen, mencatat bahwa "perkembangan ekonomi dan keuangan global terus menimbulkan risiko-risiko" bagi ekonomi AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, masing-masing turun 0,83 persen dan 1,17 persen pada akhir perdagangan Rabu dan Kamis. Greenback pulih pada Jumat dengan indeks dolar menguat 0,32 persen menjadi 95,065 pada akhir perdagangan.
Di sisi ekonomi, angka awal indeks sentimen konsumen yang diterbitkan oleh Thomson Reuters/University of Michigan datang di 90,0 untuk Maret, lebih buruk dari perkiraan pasar 92,2.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1270 dolar dari 1,1318 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4480 dolar dari 1,4486 dolar. Dolar Australia turun ke 0,7602 dolar dari 0,7651 dolar.
Dolar dibeli 111,57 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,43 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9692 franc Swiss dari 0,9672 franc Swiss, dan beringsut naik ke 1,3020 dolar Kanada dari 1,2996 dolar Kanada. (Antara/Xinhua)
Dolar AS Menguat Setelah Turun Tajam
Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 19 Maret 2016 | 07:13 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Riset: Masyarakat Indonesia Makin Melek Kripto, Tertinggi Kedua di Asia
11 Desember 2024 | 11:32 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI