Bunga Kredit Masih Tinggi, JK: Negara Bisa Jatuh

Selasa, 15 Maret 2016 | 13:11 WIB
Bunga Kredit Masih Tinggi, JK: Negara Bisa Jatuh
Wakil Presiden Jusuf Kalla [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kepada pelaku usaha di industri jasa keuangan untuk segera menurunkan suku bunga tinggi yang masih diterapkan oleh perbankan-perbankan nasional. Dengan masih adanya bunga yang tinggi dapat memicu kesenjangan sosial yang semakin jauh.

"Kalau tingkat suku bunga itu tidak merata, maka tingkat kesenjangan sosial akan semakin jauh. Suatu bangsa hidup dari pertumbuhan dan pemerataan. Tidak ada negara yang jatuh karena penurunan pertumbuhan ekonomi, tetapi banyak negara jatuh karena tidak ada pemerataan. Ini yang harus diperhatikan dengan baik oleh para pelaku usaha jasa keuangan," kata JK dalam sambutannya di peluncuran 'OJK Proksi' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2016).

Ia pun meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk terus memantau tingkat suku bunga kredit yang di patok oleh perbankan nasional dapat merata dan sehingga pola-pola ketidakadilan dapat dihapuskan.

"Pemerintah mempunyai tekad agar usaha kecil harus (dikenakan) bunga lebih kecil dari perusahaan besar. Sekiranya dikasih kredit dengan bunga rendah, dia bisa punya kios. Kalau bunga besar, dia tidak punya kios. Jadi ini harus diawasi terus dengan baik," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad yang mengaku akan terus berusaha membantu pemerintah untuk mengembangnan keuangan mikro di Indonesia. Salah satunya dengan OJK Proksi.

"Kami akan mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak baik domestik maupun internasional, antara lain organisasi internasional, lembaga pendidikan, industri jasa keuangan, dan kementerian serta lembaga Negara di wilayah pusat maupun daerah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya agar sektor keuangan mikro ini dapat berkembang kearah lebih baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI