Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB 12/3/2016), karena pasar ekuitas AS berbalik naik tajam.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 13,4 dolar AS atau 1,05 persen, menjadi menetap di 1.259,40 dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, emas berjangka mengalami penurunan 0,89 persen.
Harga-harga energi meningkat pada Jumat, mendorong reli di pasar saham AS, menempatkan tekanan yang luas pada emas karena penguatan ekuitas AS menumpulkan minat para investor terhadap logam mulia.
Para analis mencatat bahwa harga minyak rendah baru-baru ini telah menekan pasar ekuitas global dan sebagai akibatnya telah mendorong para investor beralih ke emas sebagai "safe haven", tetapi sekarang prospek energi sedikit lebih stabil, investor mulai memperoleh kembali kepercayaan.
Emas berada di bawah tekanan lebih lanjut karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menunjukkan harga impor turun 0,3 persen selama Februari, dan harga ekspor jatuh sebesar 0,4 persen. Analis mencatat bahwa kedua angka ini lebih baik dari perkiraan dan menunjukkan kontraksi sangat kecil.
Para pedagang juga sedang menunggu pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Federal Reserve AS minggu depan untuk indikasi tentang waktu kenaikan suku bunga potensial.
Perak untuk pengiriman Mei naik 5,6 sen atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 15,605 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun delapan dolar AS atau 0,82 persen, menjadi ditutup pada 969,70 dolar AS per ounce. (Antara)