Infrastruktur Digenjot, Jumlah Emiten Baru akan Bertambah

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 11 Maret 2016 | 21:07 WIB
Infrastruktur Digenjot, Jumlah Emiten Baru akan Bertambah
IPO Mitra Pemuda di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu(10/2/2016). [Antara/Audy Alwi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri dapat mendorong sejumlah perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2016 ini akan marak.

"Percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sehingga akan mendorong perusahaan di bidang sektor keuangan, konsumer, properti, serta infrastruktur mencari dana tambahan untuk ekspansi," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Ia mengatakan bahwa pasar modal dapat dimanfaatkan perusahaan untuk meraih pendanaan salah satunya dapat dilakukan dengan melepas sebagian saham perusahaan ke publik.

"Perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal dengan melepas sebagian sahamnya ke publik, atau menerbitkan surat utang (obligasi)," katanya.

Ia optimistis ekonomi nasional pada 2016 ini akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, salah satunya didorong dari implementasi Paket Kebijakan Pemerintah. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 ini mencapai 5,3 persen, lebih baik dibandingkan 2015 yang sebesar 4,79 persen.

Di sisi lain, lanjut dia, lembaga pemeringkat Moodys Investors Service yang kembali mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade) akan menambah optimisme investor.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengharapkan bahwa tren petumbuhan ekonomi dapat terjaga pada tahun 2016 ini sehingga jumlah emiten di BEI bertambah sehingga pemodal lebih leluasa untuk berinvestasi saham.

Namun, ia juga mengharapkan bahwa regulator dapat lebih selektif terhadap perusahaan yang berniat untuk masuk ke pasar modal agar efek yang dicatatkan nanti di lantai perdagangan tidak masuk dalam kategori "saham tidur".

"Perusahaan yang berniat untuk melepas sebagian sahamnya diharapkan memiliki prospek usaha yang bagus, agar investor terarik untuk mengakumulasi saham yang baru dicatatkan di BEI," katanya.

Tahun ini, BEI menargetkan sebanyak 35 perusahaan baru akan melakukan IPO. Namun sejak awal tahun hingga kini, baru terdapat tiga emiten yang resmi mencatatkan sahamnya di BEI, yakni PT Bank Artos Indonesia Tbk, PT Mitra Pemuda Tbk, dan PT Mahaka Radio Integra Tbk. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI