Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (10/3/2016) dibuka turun sebesar 19,36 poin seiring dengan aksi pelaku pasar di dalam negeri yang melakukan aksi ambil untung.
IHSG BEI dibuka turun 19,36 poin atau 0,40 persen menjadi 4.791,68. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 4,02 poin (0,47 persen) menjadi 834,32.
"Koreksi indeks BEI masih cenderung terbatas mengingat dana asing di pasar saham masih cenderung terus masuk ditunjang kondisi perekonomian domestik yang stabil," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Ia mengatakan bahwa pemerintah yang sedang menyiapkan beberapa kebijakan terkait sektor keuangan dan logistik yang rencananya akan masuk dalam paket kebijakan ekonomi tahap XI atau XII memberi harapan prospek ekonomi domestik pada 2016 ini akan tumbuh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari harga komoditas minyak dunia yang stabil juga masih akan dapat menopang laju pergerakan IHSG BEI ke depannya sehingga potensi indeks mengalami pembalikan arah ke area positif masih cukup terbuka.
Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (10/3) berada di level 38,23 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 40,92 dolar AS per barel.
Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah menambahkan bahwa secara tren teknikal, IHSG masih berada dalam fase penguatan, jika indeks mengalami koreksi dapat dijadikan peluang bagi pelaku pasar untuk melakukan akumulasi beli saham secara selektif.
"Pergerakan IHSG pada Kamis ini (10/3) kami estimasi akan bergerak bervariasi di kisaran 4.779-4.823 poin," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 104,03 poin (0,52 persen) ke level 20.100,29 dan indeks Nikkei menguat 163,90 poin (0,98 persen) ke level 16.806,10, Straits Times menguat 12,53 poin (0,46 persen) ke posisi 2.823,25. (Antara)