Suara.com - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB 10/3/2016), setelah bergerak dalam kisaran ketat, karena sentimen investor didukung oleh kenaikan kuat dalam harga minyak.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 36,26 poin atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 17.000,36. Indeks S&P 500 berakhir naik 10,00 poin atau 0,51 persen menjadi 1.989,26 dan indeks komposit Nasdaq naik tipis 25,55 poin atau 0,55 persen menjadi 4.674,38.
Harga minyak melonjak pada Rabu (9/3/2016), dengan minyak mentah Brent melompat di atas 40 dolar AS per barel, setelah data pemerintah menunjukkan penumpukan dalam stok minyak mentah AS sesuai dengan harapan dan penurunan besar dalam persediaan bensin.
Sementara itu, para investor juga didorong oleh harapan kesepakatan untuk membekukan produksi. Menurut laporan media, produsen dalam dan luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berencana untuk bertemu di Moskow pada 20 Maret guna membahas pembekuan produksi.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 1,79 dolar AS menjadi menetap di 38,29 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei naik 1,42 dolar AS menjadi ditutup pada 41,07 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Di luar negeri, pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) juga dalam fokus, yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada Kamis.
Pasar sebagian besar memperkirakan ECB akan memperluas pelonggaran kebijakannya, meskipun beberapa investor khawatir bahwa ekspansi stimulus tersebut bisa jauh dari harapan.
Pasar ekuitas Eropa meningkat secara luas pada Rabu menjelang pertemuan kebijakan ECB. Indeks acuan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt naik 0,31 persen, sedangkan indeks acuan FTSE 100 Inggris bertambah 0,34 persen.
Di Asia, pasar saham Tiongkok jatuh pada Rabu, mengakhiri kemenangan beruntun selama enam hari, dengan Indeks Komposit Shanghai turun lebih dari tiga persen pada satu titik. Pada penutupan, indeks komposit Shanghai terjun 1,34 persen menjadi ditutup di 2.862,56 poin.
Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun 1,77 persen menjadi berakhir pada 18,34 pada Rabu.
Di pasar lain, dolar AS menurun terhadap euro pada Rabu sebelum pertemuan ECB pada Kamis.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1010 dolar dari 1,1007 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar dibeli 113,33 yen Jepang, lebih tinggi dari 112,57 yen pada sesi sebelumnya.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu, tertekan kenaikan moderat pasar saham AS meskipun dolar AS melemah.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April kehilangan 5,5 dolar AS atau 0,44 persen menjadi menetap di 1.257,40 dolar AS per ounce. (Antara)