Suara.com - Terlepas dari perseteruan antara Menko Maritim Rizal Ramli dan Menteri ESDM Sudirman Said soal apakah dibangun di lepas pantai atau di darat, Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Amien Sunaryadi yakin pembangunan Blok Masela akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya Maluku.
"Sangat banyak desa yang tidak dialiri listrik dan sinyal handphone agak susah. Dengan adanya pembangunan ini, masyarakat Maluku akan dapat segera menikmati listrik dan internet," kata Amien saat ditemui di gedung DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Agar hal tersebut segera terwujud, SKK Migas meminta pemerintah segera membentuk badan pembangunan daerah Maluku untuk merencanakan pembangunan.
"Pembangunan ini ditargetkan akan selesai menjelang tahun 2024. Dengan begitu, sejak tahun 2025 masyarakat Maluku dapat segera merasakan dampak positif dari pembangunan Blok Masela," kata Amien.
Seperti diketahui, Rizal Ramli dan Sudirman Said saling memperdepatkan mengenai teknologi yang tepat untuk pengoperasian LNG di Blok Masela. Menurut Sudirman Said teknologi LNG terapung (Floating Liquefaction Natural Gas) lebih baik. Tapi menurut Rizal, LNG Darat (Onshore LNG) lebih bagus.
Saat ini, SKK Migas tengah melakukan kajian terhadap teknologi LNG terapung dengan menunjuk konsultan independen. Rencananya, hasil kajian tersebut akan diumumkan langsung Oleh Menteri ESDM pada 23 Desember 2015.
"Janjinya seperti itu. Nah kami meminta nantinya untuk dianalisis lagi datanya. Jangan hanya investasi saja, kalau memang terapung dampaknya buat masyarakat sekitar. Itu yang penting," kata dia.