Presiden Joko Widodo sampai saat ini belum memutuskan teknologi seperti apa yang akan digunakan untuk pengembangan Gas Alam Cair Lapangan Abadi di Blok Masela, Maluku. Teknologi inilah yang baru-baru ini diperdebatkan Menteri ESDM Sudirman Said dan Menko Maritim Rizal Ramli.
Anggota DPD Dapil Maluku Nono Sampono curiga pemerintah sebenarnya sudah memesan kapal kilang laut yang nantinya digunakan untuk mengambil gas dengan menggunakan teknologi offshore.
"Ini semoga saya salah ya pak, tapi saya mau klarifikasi saya dapat selentingan, apakah benar bapak(SKK Migas) telah mengajukan pembuatan kapal di Korea itu? Ini yang harus dijawab sama bapak," kata Nono dalam rapat dengan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi terkait pengelolaan Blok Masela, DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (7/3/2016).
Nono menjelaskan kalau isu tersebut benar, tentu ini melanggar aturan dan bisa menjadi masalah besar. Sebab, keputusan pembangunan Blok Masela belum diputuskan pemerintah.
"Ini kalau benar sudah dilakukan, ini akan saya kejar terus. Karena ini telah melanggar hukum. Presiden kan belum memutuskan, kenapa sudah melakukan pemesanan kapal," katanya.
Menanggapi kecurigaan tersebut, Amien menegaskan SKK MIgas dan pemerintah sama sekali belum memesankan kapal kilang laut sebagaimana isu yang berkembang.
"Tidak ada yang untuk Masela sudah di pesan. Tapi memang ada pemesanan kapal tapi bukan untuk Masela dan itu untuk orang lain," kata Amien.