Suara.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Muhammad Jusuf Kalla menerima Kunjungan Kehormatan Menteri Luar Negeri Republik Tunisia, Kheimaies Jhinaoui, di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di Jakarta, Senin (7/3/2016). Dalam pertemuan tersebut, Wapres JK didampingi oleh Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.
Agenda pertemuan membahas dukungan penuh dan solidaritas Indonesia dan OKI terhadap Palestina. JK juga berharap KTT kali ini dapat dorong persatuan antar negara anggota OKI. "Serta pembahasan juga menyangkut harapan agar peran negara-negara Islam dalam upaya mencari solusi penyelesaian isu Palestina," kata JK dalam keterangan pers, Senin (7/3/2016).
Namun pertemuan pemerintah Indonesia dan Tunisia juga membahas kerja sama peningkatan perdagangan bilateral. Selain itu, Indonesia mengundang perusahaan Tunisia untuk berinvestasi di Indonesia. "Kita menyambut baik kerja sama di sektor migas," ujar JK.
Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Tunisia mencapai 77,1 juta Dolar Amerika Serikat (AS) dimana Indonesia surplus 34,725 juta Dolar AS. Jumlah ini sebetulnya menurun dibanding pada 2014 dimana nilai perdagangan kedua negara mencapai 104,2 juta Dolar AS . Saat itu Indonesia surplus 60,817 juta Dolar AS.
Komoditi ekspor Indonesia ke Tunisia berupa oli dan pelumas, katun, peralatan optik, peralatan musik, bahan sintetis, karet dan turunannya, produk kertas, bahan kimia, tembakau, plastik dan produk turunannya, furniture, sepatu, kopi, rempah-rempah lainnya. Sementara impor Indonesia dari Tunisia antara lain kurma, jeruk, pupuk, rock phosphate, kaca, plastik, minyak zaitun, dan lain-lain.
Investasi Indonesia di Tunisia mencapai 114 juta Dolar AS untuk sektor migas. Adapun Investasi Tunisia di Indonesia mencapai 5,1 juta Dolar AS di sektor pariwisata.