Suara.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima kunjungan kehormatan Deputi Perdana Menteri Republik Turki, NUMAN KURTULMUŞ di sela-sela KTT Luar Biasa OKI tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif di Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016). Pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri A.M Fachir mendampingi Wapres JK.
Agenda pertemuan membahas peranan lebih besar negara-negara Islam dalam proses perdamaian Palestina-Israel. Indonesia berharap agar OKI dapat lebih berperan dalam penyelesaian konflik di dunia Islam. "Selain itu, Indonesia mendukung penuh Ketuanrumahan Turki pada KTT OKI mendatang. KTT OKI ke-13 akan diselengarakan di Turki pada 2016," kata JK dalam keterangan pers, Senin (7/3/2016).
Selain itu, pertemuan juga membahas penghargaan atas partisipasi 17 pengusaha Turki di Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 yang telah hasilkan rencana kerja sama di bidang geothermal, pembangunan power plant, dan industri perkapalan.
Sebelumnya, pada 30 Juli sampai dengan 1 Agustus 2015, Presiden Erdogan didampingi sejumlah menteri dan delegasi bisnis melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. "Kini Turki adalah mitra dagang Indonesia yang terbesar ke-7 di Eropa Barat," ujar JK.
Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Turki mencapai 1,4 miliar Dolar Amerika Serikat (AS). Jumlah ini mengalami penurunan dibanding tahun 2014 dimana nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,47 miliar Dolar AS.
Ekspor utama Indonesia ke Turki berupa tekstil, karet, kelapa sawit, kimia dasar, kertas, besi-baja, mesin/otomotif, pengolahan tembaga/timah, elektronik dan pengolahan kayu. Sementara Impor Indonesia dari Turki berupa tepung terigu, woven fabrics dan synthetic staple fibers, permesinan, produk listrik, produk kertas dan tembakau.
Turki adalah investor ke-20 terbesar bagi Indonesia. Pada 2014, Investasi Turki di Indonesia 64,1 juta Dolar AS dengan 25 proyek.