Suara.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Pakistan, Mamnoon Hussain pada Senin (7/6/2016) di sela sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke 5 di Jakarta. Pada pertemuan tersebut, Menlu RI, Retno Marsudi mendampingi Presiden RI.
Agenda pertemuan hari ini dengan Pakistan adalah mendorong persatuan negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif. Selain itu, Jokowi dan Presiden Pakistan membahas peranan lebih besar negara negara Islam dalam proses perdamaian Palestina dan Israel.
Selain membahas Palestina, Pemerintah Indonesia dan Pakistan juga membahas peningkatan kerjasama ekonomi, terutama dibidang perdagangan dan investasi. "Kami juga membahas peningkatan nilai perdagangan bilateral dan investasi Pakistan di Indonesia," kata Jokowi dalam keterangan pers, Senin (7/3/2016).
Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dengan Pakistan mencapai 2,1 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) dimana Indonesia surplus 1,81 miliar Dolar AS. Kemudian pada 2014 nilai perdagangan kedua negara mencapai 2,2 miliar Dolar AS dimana Indonesia surplus 1,88 miliar Dolar AS. Tahun 2013, nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,6 miliar Dolar AS dimana Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar Dolar AS.
Produk ekspor terbesar Indonesia ke Pakistan adalah CPO, makanan, rempah rempah dan bahan kimia.
Investasi Pakistan di Indonesia terdapat 35 proyek dengan 1,71 juta Dolar AS pada tahun lalu. Sementara di tahun 2014 terdapat 13 Proyek dengan nilai 2 juta Dolar AS. Sebagian besar investasi Pakistan di Indonesia berada di sektor CPO.
Jumlah wisatawan Pakistan yang berkunjung ke Indonesia mencapai 7057 orang pada 2014 dan 6281 orang pada tahun 2013.