Jokowi dan Pangeran Yordania Bertemu, Ini yang Mereka Bicarakan

Minggu, 06 Maret 2016 | 19:21 WIB
Jokowi dan Pangeran Yordania Bertemu, Ini yang Mereka Bicarakan
Sejumlah Menteri negara-negara OKI berfoto bersama sebelum Pertemuan Pejabat Tinggi OKI di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (6/3). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Pangeran Kerajaan Yordania, El Hassan Bin Talal, di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam kelima mengenai masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (6/3/2016) sore.

"Pertemuan bilateral ini membicarakan ‎dukungan dan solidaritas kedua negara terhadap Palestina," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, yang turut mendampingi Kepala Negara dalam pertemuan tadi.

Pertemuan bilateral berlangsung setelah Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina.

‎Selain membahas dukungan kemerdekaan Palestina, dalam pertemuan juga dibicarakan peningkatan hubungan ekonomi dengan Yordania.

Ekspor Indonesia ke Yordania di antaranya kayu dan produk olahannya, seperti plywood, wood products, paper, dan pulp. Kemudian textile and garment, glassware, glass product, ikan tuna, food and beverage, tyres, minyak sawit, mebel, kopi, dan teh.

Indonesia juga mengimpor sejumlah produk, seperti potash, fosfat, dan garam.‎

Di bidang investasi dalam negeri, Yordania merupakan investor terbesar ke 16 di tahun 2015 dengan nilai Rp3,3 triliun dalam lima proyek di bidang mineral.

Nilai perdagangan bilateral pada 2015 adalah 256 juta dolar AS dan 305,19 juta dolar AS pada 2014‎.

"Saat ini terdapat 15.388 WNI yang tinggal dan bekerja di Yordania," kata dia.

‎Selain itu, isu-isu internasional yang menjadi perhatian bersama yaitu meningkatkan kerjasama melawan terorisme dan radikalisme serta mempromosikan nilai-nilai Islam sebagai Rakhmatan Lil Alamin, toleransi, dan moderat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Abdullah II pada tanggal 22 April 2015 di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Peringatan ke 60 KAA di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara sepakat untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan kerja sama melawan terorisme dan radikalisme.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI