Suara.com - Pertemuan bilateral antara Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Mauritania, Isselkou Ould Ahmed Izid Bih, telah dilakukan di sela-sela KTT Luar Biasa OKI kelima di JCC, Senayan, Minggu (6/3/2016).
“Indonesia dan Mauritania resmi membuka hubungan diplomatik pada 2011, dengan wilayah rangkapan KBRI Rabat. Saya melihat pembukaan hubungan diplomatik ini semakin mempererat hubungan bilateral kedua negara,” demikian Menlu RI dalam pertemuan bilateral tersebut.
Walaupun hubungan diplomatik baru secara resmi dibuka pada 2011, Indonesia dan Mauritania sebenarnya sudah menjalin hubungan kerjasama sejak lama.
Indonesia dan Mauritania akan terus mendorong kerjasama bidang ekonomi khususnya di sektor perikanan dan migas, serta meningkatkan kerja sama di bidang dialog antar agama.
Sejak 2006, terdapat perusahaan swasta Indonesia yang beroperasi secara Joint Venture dengan perusahaan lokal di sektor pertambangan emas.