Pertamina Siapkan 5 Miliar Dolar AS Buat Bangun PLTS

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 06 Maret 2016 | 13:58 WIB
Pertamina Siapkan 5 Miliar Dolar AS Buat Bangun PLTS
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  PT Pertamina menyatakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) selama lima tahun yang merupakan bagian dari program Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, membutuhkan modal hingga dua miliar dolar AS.

"Kita siap kembangkan PLTS dalam lima tahun dengan belanja modal (capital expenditure/capex) yang dibutuhkan sebesar dua miliar dolar AS," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Bandung, Sabtu (5/3/2016).

Belanja modal tersebut, kata Dwi, akan digunakan untuk membangun fasilitas pembangkit tenaga surya dengan kapasitas 1.000 Megawatt (MW) dalam lima tahun ke depan yang memang harus segera dilakukan.

"Pasalnya, kita tidak bisa terus menerus mengandalkan sumber daya yang ada dan dipakai saat ini yaitu minyak dan gas bumi untuk itu terbuka untuk menjalin kerja sama dengan mitra strategis baik dari dalam negeri maupun luar negeri salah satunya Pertamina sepakat kembangan listrik 50 MW di Mandalika," ujarnya.

Sementara, Direktur Perencanaan Korporat PT PLN Nicke Widyawati mengatakan pihaknya yang juga sama-sama mengembangkan kawasan ekonomi khusus di Mandalika tersebut, sangat mendukung proyek serupa yang bertujuan mendukung pengembangan energi baru terbarukan.

"Kita sangat mendukung penguatan penggunaan energi baru terbarukan dan konservasi energi, lalu ada juga dua hal besar yang menjadi rencana aksi yang sedang dan akan dilakukan oleh kami," kata dia.

Yang pertama, lanjut dia, untuk mengakomodasi rencana pencapaian listrik dari energi terbarukan 25 persen di tahun 2025 dan juga program indonesia terang. Sedangkan yang kedua adalah dalam pelaksanaanya sendiri adalah pembentukan PLN EBT untuk mengatur distribusi energi baru dan terbarukan tersebut.

PLN sendiri, saat ini memiliki enam perusahaan yang bergerak di bidang EBT dan ini akan di fungsikan sebagai 'agregator' yang akan membeli seluruh listrik dari energi terbarukan.

"Namun dalam pelaksanaanya tentunya menggunakan regulasi yang berlaku," ujar Nicke. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI