Pemerintah Waspadai Dampak El Nino pada Ekonomi Indonesia

Rabu, 02 Maret 2016 | 18:16 WIB
Pemerintah Waspadai Dampak El Nino pada Ekonomi Indonesia
Menteri Koordinantor Bidang Perekonomian Darmin Nasution. [suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia saat ini telah melalui musim kemarau panjang atau El Nino yang terjadi sejak pertengahan 2015.

Kendati demikian, pihaknya menegaskan bahwa pemerintah dan kementerian terkait akan tetap meningkatkan kewaspadaannya lantaran akibat El Nino tersebut relah membuat masa tanam mengalami penundaan.

"Meski sudah lewat kita tetap harus waspada. Karena musim tanam kan mengalami kemunduran,karena dampak musim kemarau. Lalu prediksi BMKG tahun ini curah hujan akan sangat tinggi. Biasanya dampak El Nino ini terjafi satu tahun setelah musim kemarau panjang ekstrim tersebut," kata Darmin saat memberikan kata sambutannya Seminar Nasional ISEI di Menara BTN, Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Darmin menjelaskan, prediksi tersebut lantaran, hal ini pernah terjadi pada 1997. Dimana saat ini pemerintah melakukan impor beras sebesar 400 ribu ton.

"Tapi setelah El Nino, impor beras kita malah meningkat tujuh juta ton pada 1998. Makanya ini yang saya katakan tadi perlu ada penjagaan dan kewaspadaan kita agar kejadian itu tak terulang kembali saat ini," ungkapnya.

Selain itu, Darmin juga mengatakan adanya El Nino di 2015 telah membuat pemerintah penuh dengan rasa ketegangan lantaran, harga pangan khususnya beras merangkak naik cukup signifikan. Maka pilihan terbaik saat tersebut adalah melakukan impor. Karena pemerintah harus menjaga tingkat inflasi agar tetap stabil.

"Pada El Nino kemarin itu adalah periode yang menegangkan bagi saya, kami dibayangi cerita ketika 1997. Nah bayang-bayang itu yang buat kami buru-buru mengimpor. Ternyata impor itu tidak mudah. Bukan sekedar jumlah, di belakangnya ada pemain, di belakang pemain ada pemain lagi. Sekarang kami tidak ada impor sama sekali. Upaya mempelajari bukan hanya jumlah tapi perilaku pemain," kata Darmin. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI