Suara.com - Pembangunan jalur ganda layang kereta api relasi Stasiun Medan - Stasiun Bandar Khalipah segera dimulai dengan peletakan batu pertamka diresmikan Presiden Joko Widodo pada, Rabu (2/3/2016).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/3/2016), mengatakan pembangunan jalur ganda KA relasi Stasiun Medan - Stasiun Bandar Khalipah sepanjang sekitar delapan kilometer merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda KA relasi Stasiun Medan - Stasiun Bandara Kualanamu sepanjang 27 kilometer.
Peletakan batu pertama tersebut akan dilakukan di Sumatera Utara, tepatnya di Km 2+800 antara Stasiun Medan - Stasiun Bandar Khalipah.
Presiden Joko Widodo akan didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Dirjen Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko dan Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.
"Pembangunan Jalur Ganda KA yang dibangun secara elevated (layang) tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pengoperasian KA Bandara Kualanamu yang akan menghilangkan sembilan perlintasan sebidang eksisting (sudah ada)," katanya.
Hermanto mengatakan dengan beroperasinya jalur ganda layang KA, akan menambah kapasitas lintas, mempercepat waktu tempuh serta meningkatkan keselamatan perjalanan KA dan pengguna jalan raya.
Dia menambahkan pembangunan Jalur Ganda KA relasi Stasiun Araskabu - Stasiun Bandar Khalipah sepanjang 19 kilometer telah dimulai pada 2014.
Kegiatan pembangunan tersebut meliputi pekerjaan pembangunan rel sepanjang 14 kilometer, pembangunan jembatan KA sebanyak 22 unit, serta pembangunan persinyalan elektrik di Stasiun Bandar Khalipah, Stasiun Araskabu, dan Stasiun Kualanamu sebanyak tiga unit.
Pada 2016 direncanakan pekerjaan jalan rel tersisa sepanjang lima kilometer dapat diselesaikan.
Hermanto menjelaskan pembiayaan terhadap kegiatan pembangunan yang dilakukan pada 2014-2015 tersebut dibebankan pada APBN dengan total anggaran sebesar Rp366,1 miliar yang terdiri dari pembangunan jalur ganda sebesar Rp193 miliar, pembangunan jembatan KA sebesar Rp98,7 miliar dan pembangunan persinyalan elektrik sebesar Rp74,4 miliar.
Sedangkan, lanjut dia, pembiayaan pelaksanaan pekerejaan 2016 terdiri dari penyelesaian pembangunan jembatan KA dan penyelesaian pembangunan persinyalan elektrik sebesar Rp80,5 miliar.
"Pada 2016 ini, untuk dapat memenuhi target pengoperasian jalur ganda relasi Stasiun Bandar Khalipah - Stasiun Kualanamu, Kemenhub akan mengajukan usulan penambahan anggaran," katanya.
Hermanto merinci penambahan tersebut, yakni Rp59,1 miliar melalui APBN-P 2016 untuk pembiayaan penyelesaian pekerjaan pembangunan jalur ganda KA at grade sepanjang lima kilometer dan penataan emplasemen stasiun.
Selain meresmikan ground breaking Jalur Ganda Layang KA relasi Stasiun Medan - Stasiun Bandar Khalipah, Presiden RI juga direncanakan akan melakukan peninjauan pekerjaan reaktivasi jalur KA relasi Stasiun Binjai - Stasiun Besitang sepanjang 80 kilometer.
"Kondisi saat ini, jalur KA lintas Binjai - Besitang sebagian besar masih menggunakan rel R.25 bantalan kayu peninggalan Belanda," katanya.
Hermanto menambahkan lintas tersebut sudah tidak aktif sejak Agustus 2013 dikarenakan kondisi konstruksi jalan rel dan bangunan lain (jembatan, stasiun dan fasilitas operasi) yang sudah tidak laik operasi.
"Direncanakan jalur KA ini akan siap untuk dioperasikan pada Tahun 2017," katanya.
Kegiatan konstruksi yang telah dilaksanakan hingga akhir tahun 2015, meliputi pembangunan badan jalan KA sepanjang 69,5 kilometer, pemasangan rel R.54 sepanjang 55 kilometer , pembuatan box culvert sebanyak 25 buah dan pemasangan pintu perlintasan di dua lokasi.
Semantara itu, sumber pendanaan pelaksanaan pekerjaan reaktivasi jalan KA tersebut berasal dari APBN Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp454 miliar. Pendanaan yang dianggarkan pada 2016 sebesar Rp20 miliar.
"Dikarenakan masih banyak pelaksanaan pekerjaan reaktivasi dan untuk memenuhi target pengoperasian relasi Stasiun Binjai - Stasiun Besitang pada tahun 2017, maka Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah mengusulkan untuk penambahan anggaran kegiatan yang bersumber dari APBN-P 2016 sebesar Rp105 miliar dan Usulan RKA Tahun 2017 Rp599 miliar," katanya.
Hermanto berharap dengan dilaksanakan pembangunan jalur ganda layang KA relasi Stasiun Medan - Stasiun Bandar Khalipah, jalur ganda KA at grade relasi Stasiun Bandar Khalipah - Stasiun Kualanamu serta reaktivasi jalan KA relasi stasiun Binjai - Besitang nantinya dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa transportasi massal berbasis kereta api di Sumatera Utara.
Selain itu, dengan peningkatan pelayanan perkeretaapian akan memberi kemudahan bagi mobilitas masyarakat dengan tersedianya transportasi kereta api yang terintegrasi dengan Bandara Kualanamu serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. (Antara)