Ini 4 Pelajaran Tentang Uang untuk Anak Anda

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 01 Maret 2016 | 09:00 WIB
Ini 4 Pelajaran Tentang Uang untuk Anak Anda
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada pepatah yang mengatakan Apel jatuh tidak jauh dari pohonnya yang artinya anak tak akan beda jauh dari orang tuanya. Hal ini berlaku juga dalam kaitannya dengan pengelolaan keuangan. Ketika datang masanya untuk mengajari anak tentang uang, Anda perlu membangun dasar-dasarnya. Jangan sampai karena kebiasaan berbelanja yang keliru dapat merusak masa depan anak anda kelak.

Apalagi saat ini semua serba mudah dilakukan. Di zaman penuh kemewahan dan kenyamanan yang menggoda sekarang ini, anak harus bisa mengontrol dirinya terutama di bidang keuangan. Apakah Anda telah mengajarkan tentang uang pada anak-anak Anda? Jika belum, lakukanlah sebelum terlambat. Simak 4 Pelajaran Tentang Uang untuk Anak berikut ini: 

1.Anggaran Keluarga Bukannya Tanpa Batas

Saat Anda sudah berkeluarga, adakalanya harus mengalah dengan anak. Mengalah dalam artian menomorduakan keinginan di bawah kebutuhan anak tentunya. Saat ini banyak sekali godaan keinginan akan barang-barang konsumtif seolah menjadi produktif.

Ambil contoh saja tentang mobil pribadi. Saat anda punya anak, tentu keinginan untuk berwisata dengan keluarga menggunakan mobil seolah menjadi sesuatu hal yang wajib. Tapi, apakah Anda belum mampu membelinya.

Jika belum, jangan beli mobil dulu. Setelah mampu, maka silahkan Anda membeli mobil tersebut. Jangan paksakan dengan berutang. Dan yang lebih penting lagi adalah, ajarkan hal ini pada anak Anda, mengapa mobil tidak bisa dibeli saat sekarang dan harus ditunda sampai mampu membelinya. Pelajaran ini akan menjadi pengetahuan yang penting bagi anak. Hal ini berlaku juga untuk keinginan barang konsumtif lainnya.  

2.Memberi Uang Sebagai Bentuk Penghargaan

Memberi uang kepada anak punya dua pesan moral yaitu memberi untuk mengajarkan anak agar mempunyai sikap baik sebagai orang yang dermawan dan memberi atas apresiasi atas usaha yang dilakukan oleh anak. Keduanya baik, namun perlu disampaikan pada momen yang tepat.

Saat anak punya prestasi atau Anda menjanjikan akan memberikan hadiah saat mereka meraih prestasi yang anda targetkan, sudah selayaknya Anda memberikan apresiasi dalam bentuk hadiah. Di luar itu, Anda juga perlu mengajari anak untuk suka menabung dan memberi.

Pendapatan memang perlu diperoleh dengan kerja keras, tapi suatu saat anak diharapkan bisa berbagi dengan keluarganya, dan sisa gajinya harus diselamatkan dengan cara ditabung. Ini adalah pelajaran penting yang harus diajarkan kepada anak-anak. Supaya anak bisa langsung mengerti pelajaran ini, ada baiknya Anda langsung praktikkan pada mereka. 

3.Kita Bekerja untuk Mendapatkan Uang

Menyampaikan tema uang dan kerja keras kepada anak harus pada momen yang tepat. Tujuannya adalah agar anak tidak menjadi mata duitan, menganggap segala hal dinilai dengan uang. Dengan memberikan uang ekstra pada anak, itu bisa mendukung semangat anak untuk melakukan tugas tambahan yang diberikan dengan baik. Salah satu pendapat yang tampaknya menjadi sesuatu yang lazim adalah memberikan anak-anak kesempatan untuk mendapatkan uang lebih dengan cara bekerja lebih keras bisa mengembangkan etos kerja yang sehat. 

4.Perencanaan Keuangan adalah Bagian Terpenting dalam Hidup

Perencanaan keuangan jauh lebih baik diajarkan pada anak sejak usia dini. Bisa melalui aktivitas harian seperti menabung, belanja, bermain dan sebagainya. Salah satu hal yang wajib diajarkan adalah anak perlu mengenal perbedaan kebutuhan dan keinginan sejak kecil. Anak seringkali menganggap semua keinginannya menjadi kebutuhan. Padahal, jika anak bisa membedakan kedua hal tersebut, maka ia akan selalu bisa mengendalikan diri jika sesuatu yang ia inginkan belum pasti bisa didapatkan.

Jika orang tua sudah mampu memberikan contoh yang baik, maka anak juga dengan mudah meniru tingkah orang tuanya. Ingat, anak hanya meniru apa yang dilakukan orang tuanya tanpa mengerti benar atau salah. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan jika karakter anak akan terbentuk karena sifat orang tuanya. Perhatikan dan ajari anak untuk berhemat dan memilih yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dia.

Jika ada kesulitan saat mengajari anak tentang cara berhemat, libatkan dia dalam diskusi. Ketika mengambil keputusan keuangan penting, cobalah untuk membuka diskusi dan melibatkan anak-anak di dalamnya untuk menunjukkan bagaimana Anda sangat jeli dalam perhitungan di setiap keputusan pengeluaran. Ini adalah salah satu cara untuk mengajarkan anak tentang uang dalam kehidupan sehari-hari.


 

Baca juga artikel Cermati lainnya:

Manfaatkan Kartu Kredit Anda di Momen Great Sale

5 Transaksi Menguntungkan Hanya dengan Menggunakan Kartu Kredit

5 Masalah Keuangan yang Wajib Diketahui Fresh Graduate

Published by

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI