Proyeksi Data Ekonomi Indonesia Maret 2016 Buat IHSG Menguat

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 29 Februari 2016 | 17:21 WIB
Proyeksi Data Ekonomi Indonesia Maret 2016 Buat IHSG Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/2/2016) ditutup naik sebesar 37,80 poin seiring munculnya harapan positif mengenai data ekonomi domestik.

IHSG BEI ditutup naik 37,80 poin atau 0,79 persen menjadi 4.770,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak menguat 6,56 poin (0,79 persen) menjadi 834,74.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Senin (29/2/2016) mengatakan bahwa indeks BEI bergerak menguat seiring dengan proyeksi data ekonomi Indonesia yang akan dirilis pada awal Maret 2016 akan sesuai harapan.

"Sedianya, Badan Pusat Statistik akan merilis data perekonomian domestik seperti inflasi periode Februari tahun ini, inflasi diperkirakan masih di level rendah sesuai dengan harapan pasar," katanya.

Ia memproyeksikan bahwa indeks BEI berpotensi menuju level batas atas selanjutnya ke 4.821 poin pada perdagangan Selasa (1/3) besok, jika data yang dirilis BPS sesuai dengan harapan pelaku pasar saham di dalam negeri.

"Dengan laju inflasi yang stabil maka potensi Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate) kembali terbuka," katanya.

Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa tingkat inflasi Februari diperkirakan berada di kisaran level 0,2-0,51 persen, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, situasi itu memicu optimisme pelaku pasar saham di dalam negeri melakukan aksi beli.

Di sisi lain, lanjut dia, investor asing yang kembali melakukan aksi beli menambah dorongan bagi IHSG BEI untuk bergerak di area positif. Dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp263,012 miliar pada awal pekan ini (Senin, 29/2).

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 208.881 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,65 miliar lembar saham senilai Rp4,97 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 160 saham, turun 125 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 108 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 252,22 poin (1,30 persen) ke level 19.111,93, dan indeks Nikkei melemah 161,65 poin (1,00 persen) ke level 16.026,76, Straits Times menguat 17,13 poin (0,65 persen) ke posisi 2.666,51. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI