Cina Desak G-20 Bersatu Atasi Perlambatan Ekonomi Dunia

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 27 Februari 2016 | 17:18 WIB
Cina Desak G-20 Bersatu Atasi Perlambatan Ekonomi Dunia
Para kepala negara anggota G-20 berfoto bersama pada awal pertemuan tingkat tinggi di Antalya, Turki. (Reuters/Jonathan Ernst)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Perdana Menteri Cina Li Keqiang mengatakan negara-negara G20 harus meningkatkan koordinasi dan kerja sama untuk mengatasi pelambatan ekonomi dunia.

"Para anggota G20 harus meningkatkan koordinasi kebijakan makronya, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masing-masing negara, dan pertumbuhan ekonomi global," katanya, dalam sambutannya melalui video pada pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara G20 di Shanghai, Sabtu (27/2/2016).

PM Li mengatakan pertemuan puncak G20 di Hangzhou, Cina, pada September mendatang bertemakan "Ekonomi Dunia Yang Inovatif, Dinamis, Interaktif dan Bertoleransi,".

Terkait itu, para anggota G20 hendaknya meningkatkan koordinasi kebijakan ekonomi makronya, selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara, juga harus dipertimbangkan dampaknya terhadap dunia luar demi memelihara dan mendorong bersama kestabilan pasar moneter internasional.

Tak hanya itu, lanjut PM Li, seluruh negara G20 hendaknya mendorong maju reformasi struktur, mendukung inovasi, memperlonggar pengontrolan, mendorong persaingan, memperluas keterbukaan, dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi.

"Kita bersama, juga hendaknya menyempurnakan pengelolaan ekonomi dan moneter global, terus mendorong reformasi badan moneter internasional, menyempurnakan sistem mata uang internasional, memperdalam kerja sama perpajakan internasional dan membentuk sistem ekonomi internasional yang lebih adil, rasional dan terbuka," katanya.

Pada kesempatan itu, Li Keqiang mengatakan Cina mampu mengatasi pelambatan ekonomi yang dihadapinya, bersama-sama negara anggota G20 mencari solusi terbaik bagi melambatnya ekonomi global. Ia mengatakan meski ekonomi Cina mengalami pelambatan, ekonominya relatif stabil, dan yakin mampu mengatasi pelambatan tersebut.

"Karena itu kami juga yakin dengan bersama-bersama kita mampu mengatasi situasi ini," katanya.

Sementara itu Gubernur Bank Sentral Cina Zhou Xiaochuan mengatakan Cina memiliki beberapa perangkat dan ruang kebijakan moneter, untuk pertumbuhan ekonomi yang stabil.

"Kami akan terus melakukan kebijakan moneter yang stabil, khususnya untuk mendukung serta memelihara pertumbuhan domestik yang sehat serta stabil. Kami pantau setiap perkembangan dinamika yang terjadi, dan terus merumuskan solusi yang sesuai untuk meminimalkan risiko dari pelambatan ekonomi yang sedang terjadi," ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi Cina pada 2015 tercatat 6,9 persen atau mengalami pertumbuhan paling lambat sejak 1990. Sebagai kekuatan ekonomi terbesar Kedua dunia, performa ekonomi Cina sangat mempengaruhi ekonomi dunia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI