Selain itu, ekspansi bisnis yang sudah dilakukan melalui kerja sama dengan maskapai lain, yakni dengan maskapai asal Jerman, Lufthansa.
Dia mengatakan kerja sama tersebut berupa perawatan mesin "turboprop" dengan nilai kontrak mencapai 10 juta dolar AS dalam jangka waktu lima tahun.
"Lufthansa akan membawa fasilitasnya ke sini, mesin yang mereka punya akan dirawat di kita tentunya dengan pengawasan mereka," katanya.
Romdani mengungkapkan pemindahan perawatan Lufthansa ke BAT tersebut karena Lufthansa ingin menghemat biaya karena upah teknisi di Indonesia masih murah.
"Di sana upahnya 100 dolar AS per orang per jam, di sini masih 10 dolar AS, mereka bisa 'saving' (menghemat)," katanya.
Dia mengatakan Lufthansa juga akan mengembangkan tipe mesin lain di hanggar BAT tersebut. (Antara)