Suara.com - Saham-saham di Wall Street memperpanjang kenaikannya pada Kamis (Jumat pagi WIB 26/2/2016), karena para investor mencerna sejumlah laporan ekonomi yang secara umum positif di tengah pemulihan harga minyak.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 212,30 poin, atau 1,29 persen, menjadi ditutup pada 16.697,29. Indeks S&P 500 berakhir naik 21,90 poin, atau 1,13 persen, menjadi 1.951,70. Indeks komposit Nasdaq bertambah 39,60 poin, atau 0,87 persen, menjadi 4.582,21.
Harga minyak terus menguat pada Kamis (25/2/2016), dengan kedua kontrak minyak mentah AS dan minyak mentah Brent melompat lebih dari dua persen.
Menurut laporan media, para anggota OPEC dan Rusia telah sepakat untuk bertemu pada Maret guna membahas pembatasan produksi minyak mentah di tingkat Januari.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik 0,92 dolar AS menjadi menetap di 33,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik 0,88 dolar AS menjadi ditutup pada 35,29 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang-barang tahan lama manufaktur pada Januari meningkat 11,1 miliar dolar AS, atau 4,9 persen, menjadi 237,5 miliar dolar AS, jauh di atas konsensus pasar, Departemen Perdagangan AS mengumumkan Kamis.
Peningkatan tersebut, dibangun dari dua penurunan bulanan berturut-turut, diikuti penurunan 4,6 persen pada Desember.
"Selain dari volatilitas, pesanan gagal meningkat. Namun, garis datar itu lebih baik dari bagaimana pesanan terlihat bulan lalu. Ini akan memakan waktu satu bulan lagi sebelum kita bisa lebih bersemangat. Boleh dikatakan data saat ini, belum ada bukti tren meningkat," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 20 Februari, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran yang disesuaikan secara musiman meningkat 10.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya menjadi 272.000, Departemen Tenaga Kerja mengatakan Kamis.
Di pasar luar negeri, saham Tiongkok jatuh pada Kamis, mencetak kerugian harian terberat pada Februari. Indeks komposit Shanghai menukik 6,41 persen menjadi ditutup pada 2.741,25 poin.
Ekuitas Eropa berabalik naik kuat pada Kamis. Indeks patokan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt melonjak 1,79 persen, sedangkan indeks patokan FTSE 100 Inggris naik 2,48 persen.
Indeks Volatilitas CBOE, sering disebut sebagai ukuran ketakutan Wall Street, turun 7,77 persen menjadi berakhir di 19,11 pada Kamis.
Di pasar valas, dolar AS mengalami penurunan terhadap sebagian besar mata uang utama karena data ekonomi yang keluar dari negara itu bervariasi.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik ke 1,1024 dolar AS dari 1,1023 dolar di sesi sebelumnya, sementara dolar AS dibeli 112,96 yen Jepang, lebih tinggi dari 111,77 yen dari sesi sebelumnya.
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange hampir tidak berubah pada Kamis setelah reli tajam selama dua hari.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun tipis 0,3 dolar AS, atau 0,02 persen, menjadi menetap di 1.238,80 dolar AS per ounce. (Antara)