Pekerjaan Ini Tawarkan Pendapatan Rp3,5 M, Kenapa Langka Peminat?

Ruben Setiawan Suara.Com
Rabu, 24 Februari 2016 | 10:47 WIB
Pekerjaan Ini Tawarkan Pendapatan Rp3,5 M, Kenapa Langka Peminat?
Pemandangan alam di Waikato, Selandia Baru. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang langsung terlintas di pikiran Anda ketika mendengar soal tawaran kerja dengan pendapatan Rp3,5 miliar per tahun? Mungkin Anda akan segera bertanya, di mana dan pekerjaan macam apa itu?

Jangan terkejut karena lowongan kerja dengan pendapatan menggiurkan itu tak terlalu jauh dari Indonesia. Peluang kerja itu ada di Selandia Baru, negara yang ada di bagian selatan Australia, benua tetangga Indonesia. Lokasi tepatnya adalah di sebuah kawasan bernama Tokora, Waikato, Selandia Baru.

Tawaran tersebut datang dari seorang dokter umum bernama Allan Kenny. dr. Allan Kenny membuka praktik medis di Tokora. Hanya saja, sampai saat ini ia masih kesulitan mencari rekan kerja dokter untuk membantu pekerjaannya menangani pasien di Tokora.

Mengapa Kenny butuh bantuan? Apa yang sulit dengan menjadi dokter di kota kecil? Jangan terkejut, karena memang beban yang harus dipikul dokter berumur 61 tahun itu amat berat.

Dalam setahun terakhir, pasiennya membludak. Bayangkan saja, jumlah pasien yang ada dalam daftarnya mencapai 6.000 orang. Sampai saat ini ia masih kesulitan mencari dokter yang bisa dijadikan rekan untuk berbagi beban.

"Saya bisa menawarkan kepada mereka, pendapatan yang benar-benar luar biasa. Praktek saya membludak dalam setahun terakhir dan makin banyak pasien yang Anda dapat, makin banyak uang yang Anda peroleh. Namun rasanya menjadi terlalu banyak," kata Kenny seperti dikutip New Zealand Herald.

Pendapatan rata-rata dokter umum di Selandia Baru bisa berkisar antara Rp1,1 miliar sampai Rp1,7 miliar per tahun. Namun, terlepas dari betapa menggiurkannya tawaran dr. Kenny, belum ada satupun dokter yang melamar dalam empat bulan terakhir. Kenapa?

Menurut Wakil Kepala Eksekutif Jaringan Praktek Umum Pedesaan Selandia Baru, Linda Reynolds, kawasan yang terpencil, kurangnya instansi pendidikan, dan jaringan internet yang buruk membuat para dokter umum enggan melayani di kawasan tersebut. (Independent)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI