Suara.com - Bank Indonesia (BI) mengharapkan lebih banyak instrumen likuiditas di pasar keuangan sehingga stabilitas pasar keuangan lebih terjaga ke depannya.
"Bank Indonesia ingin di setiap tenor dari kurva operasi moneter itu ada instrumen pasar yang berkembang. Sekarang belum," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Bandung, Sabtu (20/2/2016).
Menurut Mirza, pendalaman pasar keuangan memang harus didorong dengan menciptakan berbagai instrumen di luar pasar uang antarbank (PUAB).
"Adakah instrumen pasar selain PUAB? Ada tidak untuk tenor tujuh hari, tenor dua minggu, satu bulan, dua bulan? Belum ada," ujar Mirza.
Bank sentral sendiri menyatakan akan terus mendorong pendalaman pasar keuangan terutama di pasar modal, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Jadi, instrumen-instrumen di bawah satu tahun, BI mendorongnya di pasar modal, tapi juga harus berkolaborasi dengan OJK," katanya.
BI dalam melakukan operasi moneter menggunakan instrumen deposit facility (Fasbi) untuk overnight, reverse repo surat utang negara (RR SUN) untuk tenor satu minggu, dua minggu, dan dua bulan.
Sementara itu, untuk tenor tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, dan 12 bulan, BI menggunakan instrumen sertifikat deposito Bank Indonesia (SDBI). (Antara)