Mengenai kinerja industri logam, kata Putu, pertumbuhannya cukup signifikan mencapai 6,53 persen pada tahun 2015 atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri non migas sebesar 5,25 persen dan ekonomi nasional sebesar 4,86 persen pada periode yang sama.
Kemudian dari sisi jumlah perusahaan juga menunjukkan peningkatan, tahun 2010 sebanyak 988 unit menjadi 1.369 unit pada 2014. Diikuti pula peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja, tahun 2015 mencapai 430 ribu orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 342 orang.
“Beberapa tahun belakangan, nilai ekspor produk industri logam terus naik. Pada 2014 mencapai USD 9.7 miliar, sedangkan tahun sebelumya sebesar USD 9,1 miliar,” tutur Putu. Sebaliknya, nilai impor produknya menurun, dari tahun 2013 sebesar USD 19 miliar menjadi USD 17 miliar pada 2014.
Sementara itu, nilai investasi industri logam terus meningkat tiap tahun. Pada tahun 2010 sebesar USD 5,7 miliar, tahun 2011 USD 5,8 miliar, tahun 2012 USD 5,9 miliar, tahun 2013 USD 7,7 miliar, tahun 2014 USD 9,1 miliar, dan tahun 2015 USD 12 miliar. "Dari hasil kinerja tersebut, membuktikan industri logam dalam negeri menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi dan penguatan struktur industri nasional," ungkapnya.