Rizal Ramli Tinjau Proyek Kereta Api Pelabuhan Tanjung Priok

Kamis, 18 Februari 2016 | 11:04 WIB
Rizal Ramli Tinjau Proyek Kereta Api Pelabuhan Tanjung Priok
Menko Maritim Rizal Ramli tinjau proyek Kereta Api Barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (18/2/2016) [Suara.comDian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini Kamis (18/2/2016), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli meninjau proyek pembangunan kereta api Pelabuhan Tanjung Priok. Proyek ini diklaim mampu mengatasi permasalah dweling time atau waktu bongkar muat yang sempat membuat Presiden Joko Widodo marah beberapa waktu lalu.

Rizal Ramli direncanakan akan melihat simulasi pengoperasian kereta api khusus pelabuhan yang dilakukan di stasiun Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hal ini dilakukan agar pengoperasian kereta khusus ini dapat segera berjalan.

Pantauan suara.com,  selain meninjau, menteri yang terkenal dengan jirus Rajawali Ngepret ini pun menjajal kereta yang sempat memicu keributan antara PT KAI dan Kemenko Martim kepada PT Pelindo II, lantaran PT Pelindo II tidak ingin ada kereta dalam pelabuhan karena mengganggu arus pengoperasian atau pembongkaran dalam pelabuhan.

Pantauan suara.com, Rizal Ramli dijemput oleh Kereta api khusus pelabuhan ini dari stasiun JICT ke Stasiun Pasoso. Rizal Ramli tiba di stasiun Pasoso sekitar pukul 10.30. Kemudian Rizal menaiki gerbong bagian masinis untuk melihat lebih detai tekait pengoperasi KA Pelabuhan ini kembali ke stasiun JICT.

Dengan adanya rel kereta ini, pemerintah berharap kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok bisa berkurang sekitar 30 persen, dan mengurangi biaya angkut barang sampai 50 persen ketimbang menggunakan angkutan truk. Untuk membangun jaringan rel ini, PT KAI dan merogoh investasi senilai Rp 70 miliar.

Proyek ini dimulai saat Rizal Ramli marah saat mengunjungi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/9/2015). Kala itu, Pelindo II membeton rel kereta api sehingga pelabuhan tak bisa dimasuki kereta. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada era Presiden Abdurrahman Wahid itu membongkar beton-beton yang menutupi rel yang dibangun ketika masa penjajahan Belanda dulu.  

Mesin penghancur berupa bor pun dia gunakan sendiri untuk menghancurkan beton tersebut. "Akibat ini, kereta barang tidak bisa masuk (ke pelabuhan)," ujar Rizal sebelum menggunakan bor penghancur beton tersebut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI