Wapres JK Gelar Rapat Bahas Suku Bunga Perbankan

Kamis, 18 Februari 2016 | 10:48 WIB
Wapres JK Gelar Rapat Bahas Suku Bunga Perbankan
Wakil Presiden Jusuf kalla [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah Menteri Kabinet di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Kamis (18/2/2016). Para Menteri itu adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Sumantri Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan dan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia.
 
Rapat itu membahas mengenai kondisi perbankan setelah Indonesia masuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
 
"Rapat ini mengenai perbankan, bagaimana program penurunan suku bunga untuk memperkuat perbankan kita setelah MEA," kata Rini Soemarno jelang rapat di kantor Wakil Presiden kepada Suara.com, Kamis (18/2/2016).
 
Saat ini rapat mengenai suku bunga perbankan itu tengah berlangsung. Sejumlah Menteri tampak sudah hadir di ruang rapat kantor Wapres.
 
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pemerintah berencana menurunkan bunga kredit pinjaman menjadi tujuh persen pada 2017 supaya mempermudah pelaku usaha meminjam dana untuk menjalankan usaha.

Suara.com - "Sekarang ini bunga kita tertinggi di ASEAN. Kalau Thailand bisa 7 persen, kita tidak bisa lebih tinggi dari itu. Jadi akhir tahun depan Insya-Allah semua bunga menjadi tujuh persen," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla saat membuka "Indonesia Property Expo" di JCC Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2016).

Menurut Wapres, pemberian bunga tinggi tidak dapat menguntungkan Pemerintah Indonesia dan tidak sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, penurunan suku bunga perbankan akan diberlakukan sebesar "single digit" poin, dan diberlakukan pada empat bank BUMN terlebih dahulu.

"Suku bunga perbankan bisa diturunkan, pokoknya 'single digit'. Tentunya yang bisa dilakukan paling utama memang dengan bank BUMN, karena sebagai pemain empat bank itu bisa dikatakan yang terbesar di perbankan nasional," ujar Rini.

Penurunan suku bunga bank tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. Rini mengaku telah membicarakan dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad.

Mengacu data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) per November 2015 yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata suku bunga kredit modal kerja mencapai 12,56 persen. Rata-rata suku bunga kredit investasi sebesar 12,15 persen. Rata-rata suku bunga kredit konsumsi sebesar 13,89 persen. Sementara rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi ekspor sebesar 11,08 persen,  rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi impor sebesar 11,67 persen, dan rata-rata suku bunga kredit untuk usaha berorientasi lainnya sebesar 12,93 persen. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI