Suara.com - Wall Street membukukan kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (Kamis pagi WIB 18/2/2016), setelah saham-saham perusahaan minyak dan penambang melonjak didorong harga komoditas yang lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average melompat 257,42 poin (1,59 persen) menjadi ditutup pada 16.453,83.
Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 31,24 poin (1,65 persen) menjadi 1.926,82, sedangkan indeks komposit Nasdaq bertambah 98,11 poin (2,21 persen) menjadi 4.534,06.
Sentimen didorong oleh kenaikan 7,2 persen pada harga minyak mentah Brent setelah Iran bertemu dengan produsen utama lainnya untuk membahas pembatasan produksi.
Produsen minyak Chevron dan ConocoPhillips masing-masing melompat 4,1 persen dan 3,5 persen. Produsen tembaga Freeport McMoRan melonjak 12,4 persen, sementara produsen aluminium Alcoa naik 4,9 persen.
"Ini reli hebat hari ini," kata Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank. "Sepertinya investor tentu merayakan harga minyak yang lebih tinggi." Saham perbankan juga menguat, dengan Bank of America meningkat 2,5 persen, Citigroup naik 2,3 persen dan Morgan Stanley naik 2,2 persen.
Saham teknologi berorientasi pada pertumbuhan memiliki hari yang baik, dengan Amazon naik 2,5 persen, Facebook naik 3,5 persen dan Netflix melonjak 6,4 persen.
Priceline melonjak 11,2 persen karena laba bersih kuartal keempatnya naik 11,6 persen menjadi 504,3 juta dolar AS, didukung kenaikan 13 persen dalam pemesanan perjalanan. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan yang kuat pada kuartal pertama 2016 dengan pendapatan diperkirakan meningkat sekitar 9-16 persen.
Devon Energy kehilangan 4,4 persen setelah memangkas dividen sebesar 75 persen dan mengumumkan pemotong pengeluaran eksplorasi dan produksi 2016 sebesar 75 persen.
Apple naik 1,5 persen karena menolak perintah pengadilan untuk membantu FBI membobol iPhone yang digunakan oleh salah satu penembak yang mengamuk Desember yang menewaskan 14 orang di California.
Fossil Group, yang membuat kacamata hitam dan aksesoris lainnya, melonjak 28,6 persen karena memproyeksikan laba bersih 2016 sebesar 2,80-3,69 dolar AS per saham, dibandingkan dengan ekspektasi para analis 3,18 dolar AS per saham. (Antara)