Suara.com - Menteri Minyak Iran Bijan Namdar Zangeneh mengatakan pada Senin (15/2/2016) bahwa negaranya sedang berupaya meningkatkan ekspor minyak ke Jepang di masa yang akan datang.
Ia berharap bahwa "impor minyak Jepang dari Iran akan mencapai tingkat sebelum sanksi yang dipimpin AS terhadap Teheran pada 2012," Petro Energy Information Network Iran mengutip pernyataan Zangeneh setelah pertemuannya dengan Katsuyuki Kawai, penasihat khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, di Teheran, Senin (15/2/2016).
"Mengingat penghapusan sanksi, hubungan kedua negara dapat tumbuh dengan momentum yang cukup besar," katanya, menambahkan bahwa "Iran dan Jepang dapat menikmati hubungan strategis dalam berbagai bidang termasuk sektor energi." Ekspor minyak mentah merupakan sebuah bagian penting dari hubungan Iran-Jepang, dan "kami berharap perusahaan-perusahaan Jepang membawa impor minyak mereka dari Iran ke tingkat sebelum sanksi dijatuhkan terhadap Teheran," kata Zangeneh.
Iran dan Jepang dapat bekerja sama dalam sektor energi yang berbeda termasuk produk-produk minyak sulingan, gas alam cair, memproduksi petrokimia, investasi dan pembiayaan proyek-proyek minyak Iran.
Jepang dan Iran menandatangani pakta investasi pada 5 Februari untuk membantu perusahaan-perusahaan Jepang menjalankan bisnis di Republik Islam itu setelah Tokyo mencabut sanksi pada Teheran sebagai hasil dari tercapainya perjanjian nuklir pada 2015 atas isu nuklir Iran.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada upacara penandatanganan bersama Menteri Urusan Ekonomi dan Keuangan Iran Ali Tayyebnia di Tokyo bahwa ia berharap pakta itu bisa "berkontribusi besar" untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Jepang dan Iran.
Tokyo mencabut sanksi pada Teheran atas investasi minyak dan gas setelah konfirmasi badan nuklir PBB bulan lalu bahwa Teheran telah menerapkan langkah-langkah yang dijanjikan di bawah kesepakatan nuklir bersejarah yang dicapai dengan enam negara besar pada Juli lalu.
Tayyebnia juga mengatakan Iran memiliki keinginan besar terhadap teknologi Jepang atas kendaraan hemat bahan bakar, energi terbarukan dan pengolahan hasil pertanian.