Pengamat: Bunga KPR Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 13 Februari 2016 | 18:30 WIB
Pengamat: Bunga KPR Indonesia Termasuk Tertinggi di Dunia
Salah satu komplek perumahan sederhana di Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Ini menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan pasar properti di Indonesia agak melambat.

"Meskipun faktornya memang kompleks. Bunga KPR kita memang masih terlalu tinggi," kata Panangian saat dihubungi Suara.com, Sabtu (13/2/2016).

Mengacu pada data Survey Harga Properti Residensial Kuartal IV 2015 yang diterbitkan Bank Indonesia (BI), tingkat rata-rata bunga KPR yang diberikan industri perbankan untuk pembelian rumah berkisar 9 - 12 persen.

"Padahal jika kita mengacu bunga KPR yang ada di negara lain, kita termasuk yang tertinggi. Bunga KPR di Cina 4,5 persen, di Malaysia 3 persen, di Singapura 2,5 persen, dan di Fillipina 3 persen," ujar Panangian.

 Ia menyebut bunga KPR yang ideal berkisar 7 persen. Basisnya adalah inflasi di Indonesia tahun 2015 3,5 persen, kemudian suku bunga acuan (BI Rate) seharusnya di level 5 persen. "Nah bunga KPR itu biasanya 2 persen diatas BI Rate yang ideal. Makanya sekitar 7 persen," tambah Panangian.

Penyesuaian bunga KPR menjadi instrumen penting jika ingin menggairahkan pasar properti tahun ini. Pasalnya, mayoritas pembeli rumah di Indonesia masih mengandalkan KPR sebagai sumber utama pembiayaan untuk membeli rumah.

Data BI juga menujukkan bahwa 75,77 persen dari total konsumen membeli rumah dengan KPR. Sisanya 16,82 persen pembelian dilakukan dengan tunai secara bertahap dan hanya 7,41 persen yang membeli rumah dengan tunai langsung lunas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI