Suara.com - PT. Garuda Indonesia menargetkan akan ada pertumbuhan konsumen yang menggunakan jasa maskapai penerbangan pelat merah tersebut pada tahun 2016 ini hingga 10 persen.
"Pertumbuhan pengguna jasa maskapai Garuda pada tahun ini akan meningkat hingga 10 persen jika melihat bagaimana respon pasar," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Muhammad Arief Wibowo di Kompleks Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (12/2/2016).
Arief mengatakan jumlah pengguna jasa maskapai penerbangan Garuda pada tahun 2015 lalu mencapai 25 juta orang, ditambah 10 juta orang pengguna jasa maskapai Citilink.
Adanya peningkatan tersebut juga, lanjut Arief, memungkinkan lebih tinggi nilainya dengan diterbitkannya aturan Kementerian Perhubungan terkait penurunan tarif batas atas dan batas bawah maskapai penerbangan kelas ekonomi sebesar 5 persen yang ditetapkan pada 28 Januari 2016 lalu.
"Dengan adanya aturan tersebut, bisa saja membuat pertumbuhan penumpang akan semakin meningkat karena dalam aturan itu, juga ditetapkan tarif batas bawah maskapai yang ditetapkan adalah 30 persen dari tarif batas atas, artinya turun dari ketetapan sebelumnya yaitu 40 persen," ujarnya.
Ketetepan tersebut juga, lanjut dia, akan berimbas terhadap pendapatan (revenue) perusahaan sebagai respon positif dari konsumen maskapai penerbangan pelat merah tersebut yang diprediksi juga akan terjadi.
Ia menilai dengan diturunkannya batas bawah tarif maskapai itu, pihaknya akan lebih leluasa untuk memberi stimulus kepada penumpang dalam pembelian tiket saat musim sepi penumpang yang pada akhirnya pertumbuhan penumpang akan terus meningkat.
"Kita tergantung mekanisme pasar bisa dibilang kalau hari ini, misalnya, 100 besok bisa 120 atau bahkan lebih murah, misal, hari sabtu orang kan jarang terbang, kita bisa 'create demand', dikasih stimulus. Yang penting dibatasin, tidak boleh turun dari batas bawah, dan juga ketika 'peak' tidak boleh naik diatas batas atas," tuturnya.
Terkait dengan "market share", Garuda Indonesia menargetkan bisa mencapai 50 persen untuk penerbangan dalam negeri, hal tersebut didukung dengan strategi perusahaan seperti penambahan pesawat dan akan dioperasikannya bandara pondok cabe.
"Tahun lalu market share kita 44 persen yang domestik, mudah-mudahan tahun ini bisa tembus 50 persen, karena kan kita ekspansi juga, Citilink nambah 8 pesawat, lalu Garuda nambah ATR, kita juga banyak nambah 'wide body', lalu juga pondok cabe itu kita akan operasikan tiga pesawat di sana," tambahnya. (Antara)