Mulai 2017, 2 Bandara Baru akan Dibangun di Jawa Timur

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2016 | 17:42 WIB
Mulai 2017, 2 Bandara Baru akan Dibangun di Jawa Timur
Ilustrasi bandara (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov)Jawa Timur berencana membangun dua bandar udara baru di Jawa Timur, yakni di Kabupaten Malang dan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura.

"Sudah mendapat lampu hijau dari Menteri Perhubungan dan mulai sekarang dibahas untuk proses pembangunannya," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Jumat (12/2/2016).

Menurut dia, pembangunan dua bandara baru tersebut cukup mendesak karena kebutuhan serta upaya peningkatan perekonomian Pemprov Jatim.

Tidak hanya dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, persetujuan juga didapat setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mempersilakan lahannya dipergunakan untuk lokasi bandara.

Perlunya restu dari Panglima TNI karena Bandara Abdul Rahman Saleh di Malang akan dikembangkan ke wilayah Purboyo, yang status lokasinya milik TNI AL.

"Lahan tersedia sekitar 47 ribu hektar dan terdapat 237 kepala keluarga yang akan dipindahkan. Saya dengan Dankormar sudah membahasnya dan setelah ini berkoordinasi dengan Pangarmatim maupun KSAL," katanya.

Meski berada di jarak sekitar 60 kilometer dari bandara lama, namun nantinya pesawat-pesawat besar bisa mendarat karena lokasinya lebih luas dan dekat dengan Jalur Lintas Selatan (JLS).

Dengan demikian, lanjut dia, peruntukan Bandara Abdul Rahman Saleh usai pengembangan akan diserahkan kembali ke TNI AU untuk kepentingan militer.

Terkait bandara di Pulau Kangean, pembangunan sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemprov Jatim dan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep.

"Mulai 2017 akan dimulai proses pembelian lahan sehingga pada 2019 sudah bisa dioperasikan," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Sementara itu, dengan disiapkannya dua bandara baru maka nantinya Jatim akan memiliki 10 bandara, yakni Juanda Surabaya di Sidoarjo, Abdul Rahman Saleh di Malang, Blimbingsari di Banyuwangi, Notohadinegoro di Jember, Iswahyudi di Madiun, Trunojoyo di Sumenep, Harun-Tohir di Bawean Gresik.

Sedangkan, tiga bandara lainnya masih dalam proses pembangunan, yaitu di Malang, Pulau Kangean dan Bojonegoro.

"Khusus di Bojonegoro diperuntukkan kepentingan minyak dan gas. Sekarang masih proses dan 'Detail Engineering Design' (DED) masih menunggu persetujuan Pemerintah Pusat," katanya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya menyatakan akan membangun bandara baru di 15 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia tahun ini.  Selain itu, pemerintah akan melakukan perpanjangan landasan pacu (runway) di 27 lokasi dan rehabilitasi terminal penumpang bandara di 13 lokasi, terutama di luar Pulau Jawa.

Untuk itu, Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5.836.736.655,- untuk pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana bandar udara pada Tahun Anggaran 2016. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI