IMF: Blokade Israel Hambat Pertumbuhan Ekonomi di Tepi Barat

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 12 Februari 2016 | 13:29 WIB
IMF: Blokade Israel Hambat Pertumbuhan Ekonomi di Tepi Barat
Logo IMF [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis (12/2/2016) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Tepi Barat yang diduduki Israel, melambat ke perkiraan 2,8 persen pada 2015 dan kemungkinan akan tetap di bawah tiga persen tahun ini.

Dalam sebuah pernyataan yang menyimpulkan kunjungan selama seminggu ke Tepi Barat dan Jalur Gaza, Palestina, IMF mengatakan pembangunan kembali Gaza setelah kehancuran perang musim panas dengan Israel pada 2014 memberikan beberapa dorongan untuk ekonomi jalur pantai ini.

Tetapi dikatakan bahwa pemulihan itu "terhambat oleh pengeluaran bantuan yang lambat dan pembatasan (Israel) pada impor bahan bangunan, serta situasi kemanusiaan yang masih mengerikan." "Pengangguran tetap bertahan tinggi di Tepi Barat dan tetap lebih tinggi di Gaza, di mana dua-pertiga dari orang-orang muda tanpa pekerjaan," tambahnya.

Petugas-petugas bantuan mengatakan kurangnya koordinasi antara Hamas, gerakan Islam yang menguasai Jalur Gaza, dan Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, didominasi oleh saingan Fatah, juga telah memberi kontribusi pada lambatnya rekonstruksi.

"Ketidakpastian terus membayangi prospek ekonomi," pernyataan IMF mengatakan.

"Investasi tetap lemah, bantuan donor menurun tajam," katanya dari Tepi Barat.

PBB memperingatkan Rabu bahwa kebutuhan kemanusiaan di tempat lain di Timur Tengah merupakan ancaman potensial untuk pendanaan bagi Palestina.

"Pertumbuhan PDB di Tepi Barat dan Gaza kemungkinan akan mencapai 3,3 persen pada 2016, dengan pertumbuhan sub-tiga persen di Tepi Barat dan pertumbuhan lima persen di Gaza mencerminkan berlanjutnya pembangunan kembali," kata IMF.

"PDB riil di Gaza tidak akan mungkin kembali ke tingkat pra-konflik sebelum 2018." (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI