Suara.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero akan merealisasikan penerbitan obligasi senilai Rp1,5 triliun pada semester II tahun 2016.
"Penerbitan obligasi Rp1,5 triliun PNM merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi yang sebelumnya sudah diterbitkan pada tahun 2014," kata Direktur Utama PNM Parman Nataadmaja, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Menurut Parman, dana hasil emisi obligasi digunakan untuk memperkuat pendanaan bisnis pembiayaan mikro yang peluangnya masih sangat besar.
Ia menjelaskan, pada tahun 2016 PNM memasang target penyaluran pembiayaan mikro sebesar Rp4,7 triliun, dengan alokasi sebesar Rp3,7 triliun untuk pemberdayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
Selanjutnya alokasi untuk pembiayaan bagi kelompok perempuan ekonomi lemah sebesar Rp400 miliar, serta ULaMM sektor menengah sekitar Rp600 miliar.
Parman menjelaskan, selain dari obligasi sebesar Rp1,5 triliun pendanaan pembiayaan juga akan dipenuhi dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sudah diperoleh pada tahun 2015, selebihnya dari pinjaman perbankan sebesar Rp1,7 triliun.
"PMN tahun lalu (2015) sudah cair, tinggal dimanfaatkan untuk keperluan permodalan sesuai dengan target-target yang sudah ditetapkan," ujarnya.
Sedangkan pinjaman perbankan, Parman menjelaskan sudah mendapat komitmen dari Bank-Bank BUMN seperti BNI, BRI dan BTN.
Parman mengatakan sampai dengan akhir tahun 2016, PNM mematok target laba bersih sekitar Rp103 miliar, meningkat dua kali lipat dibanding laba tahun 2015.
"Peningkatan laba 2016 akan ditopang dari pembiayaan kepada perempuan yang diperkirakan mencapai 200.000 nasabah, serta target pembiayaan serta ULaMM," ujarnya. (Antara)