Penurunan Harga Minyak Dunia Picu Pelemahan Rupiah

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2016 | 17:55 WIB
Penurunan Harga Minyak Dunia Picu Pelemahan Rupiah
Mata uang Rupiah di salah satu gerai Money Changer di Jakarta. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis sore (11/2/2016) bergerak melemah sebesar 48 poin menjadi Rp13.502 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.454 per dolar AS.

"Penurunan harga minyak mentah dunia menjadi salah satu beban bagi laju mata uang rupiah sehingga mengalami tekanan terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova di Jakarta.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (11/2) sore ini, berada di level 26,61 dolar AS per barel, turun 3,06 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 30,30 dolar AS per barel, turun 1,75 persen.

Rully Nova menambahkan bahwa menurunnya harga minyak mentah dunia itu dapat mempengaruhi harga komoditas lainnya, situasi itu membuat investor khawatir mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas.

"Harga komoditas yang tertekan dapat mempengaruhi fiskal negara, itu yang menjadi salah satu kekhawatiran investor," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, diluncurkannya paket kebijakan ekonomi X yang bertujuan untuk memperlonggar investasi sekaligus meningkatkan perlindungan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan koperasi dapat menambah prospek positif bagi perekonomian domestik, sehingga pada akhirnya dapat menopang nilai tukar rupiah untuk kembali berada di area positif.

"Dengan membaiknya prospek ekonomi domestik maka akan menjaga laju rupiah untuk jangka menengah-panjang," katanya.

Pemerintah menambah 19 bidang usaha yang dicadangkan untuk UMKM dan Koperasi dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal atau yang lebih dikenal sebagaiDaftar Negatif Investasi (DNI).

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (11/2/2016) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.369 dibandingkan Rabu (10/2) Rp13.538. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI