Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni--Terbanggi Besar, Lampung, paling cepat pengerjaannya.
"Pengerjaan tol Trans Sumatera di Lampung khususnya di Desa Sabahbalau paling cepat disusul daerah lainnya seperti di Sulawesi. Sehingga saya terus memantau perkembangannya," kata Presiden Joko Widodo, di Sabahbalau, Lampung Selatan, Kamis (11/2/2016).
Ia menyatakan gembira bahwa progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera di Lampung cukup baik dan hingga sekarang telah mencapai beberapa kilometer pembangunannya.
Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo serta sejumlah pejabat lainnya menyatakan telah lima kali mengunjungi Lampung.
"Saya memantau perkembangan jalan tol untuk yang ketiga kalinya di Desa Sabahbalau ini," ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk sisa ganti rugi lahan di Lampung.
"Pak Gubernur Lampung telah meminta kepada saya untuk mempercepat proses pencairan dana untuk lahan pembangunan jalan tol tersebut," tambahnya.
Presiden Joko Widodo juga menyatakan beberapa ruas jalan tol akan di uji cobakan untuk dilalui kendaraan pada arus mudik mendatang.
Sementara itu, jalan tol Sumatera sepanjang 7 km antara Jalan Ir Sutami menuju Kotabaru, Lampung Selatan atau sebaliknya dapat digunakan menjelang arus mudik lebaran mendatang.
"Bulan Maret 2016 target gerbang tol selesai, sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi macet pada arus mudik mendatang. Kami akan membuka gerbang tol di dua lokasi itu," kata Manajer Enginer PT Waskita Karya, Marsesa Edward.
Ia menyebutkan, pihaknya telah mengerjakan sepanjang 4 km jalan tol dari 5 km lahan yang telah dibebaskan.
Menurutnya, target penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu dapat diselesaikan mengingat PT Waskita Karya dapat mengerjakan jalan tol 200-300 meter dalam sehari.
Penggunaan jalan tol untuk arus mudik itu khusus untuk kendaraan pribadi, bukan untuk truk barang atau pun bus.
"Permasalahannya lahan yang belum dibebaskan, kami baru mengerjakan 4 km dari 5 km lahan yang telah dibebaskan," jelasnya.
Ia mengharapkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak terkait dapat segera membebaskan lahan untuk pembangunan jalan tol.
Sehingga pengerjaan jalan tol Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi dapat selesai tepat waktu.
PT Waskita Karya mendapatkan proyek mengerjakan jalan tol sepanjang 40,6 km dan diperkirakan selesai pada Desember 2017.
Proyek Jalan Tol Trans-Sumatera sendiri adalah merupakan proyek jalan sepanjang 2.818 km yang menghubungkan Lampung dengan Aceh di pulau Sumatera. Pembangunan jalan tol ini pada studi kelayakan tahun 2012 diperkirakan menelan dana sebesar Rp150 triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera diyakini akan mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa.
Megaproyek ini mulai diresmikan pengejaannya oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (30/4/2015). BUMN PT Hutama Karya menjadi kontraktor tunggal pada mega proyek tol Trans Sumatera atas penunjukan langsung pemerintah (Jokowi) melalui Perpres Nomor 100 2014 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Kini proyek ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar Rp 360 triliun.
Namun dalam perkembangannya, pengerjaan Tol Trans Sumatera akhirnya melibatkan 3 BUMN konstruksi yang lain seperti PT Waskita Karya, PT Adi Karya, dan Wijaya Karya.(Antara)