Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan asing seperti Toshiba dan Panasonic menutup pabriknya di Indonesia secara mendadak. Hal tersebut telah menimbulkan pemutusan hubungan kerja terjadi secara besar-besaran.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menyakini gelombang PHK ini sifatnya hanya sementara. Ia yakin bahwa gelombang PHK akan segera berhenti.
"PHK, ini hanya sementara situasinya akan membaik lagi. Ini akan segera berhenti," kata Tito saat ditemuo di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (11/2/2016).
Ia menjelaskan, hal tersebut lantaran jika dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia baik dari segi fundamental masih sangat baik dan menunjukkan adanya pertumbuhan yang signifikan.
Selain itu, para emiten yang mencatatkan sahamnya di pasar modal masih membukukan pertumbuhan yang sangat positif.
"Pasar modalnya masih baik. Reksa dananya juga tumbuh terus. Ini (PHK) hanya bottom floor kita. Saya yakin nanti akan pulih. Saya optimis kalau target pertumbuhan 5 persen akan tercapai," ungkapnya.
Ditambah lagi, lanjut di, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunganya beberapa waktu lalu. Ini kan memberi harapan baru bagi industri khususnya di pasar modal.
"Banyak sentimen-sentimen positif yang sudah dibuat pemerintah. Saya yakin ini (target pertumbuhan) akan tercapai," kata Tito.
Seperti diketahui, peristiwa PHK yang menimpa Toshiba dan Panasonic menjadi perbincangan hangat dalam seminggu terakhir ini. Bahkan menurut Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Said Iqbal, pihaknya mencatat ada 8 perusahaan yang melakukan PHK baru-baru ini. Antara lain PT Toshiba : 865 orang, PT Panasonic Pasuruan : 800 orang, PT Panasonic Bekasi : 480 orang, PT Samoin :1166 orang, PT Star Link: 452 orang, PT Philips Sidoarja :800 orang, Perusahaan minyak HarlaBurton :200 orang, dan Ford Indonesia yang berencana PHK 2000 orang.
Suara.com - Selain itu,perusahaan-perusahaan komponen otomotif (Yamaha,Kawasaki,Astra Honda) mem-PHK buruh kontraknya dengan tidak lagi memperpanjang kontrak kerjanya, di bidang perusahaan minyak sekitar 5000-an orang telah di phk. Beberapa perusahaan perbankan juga telah berencana akan mem-PHK karyawannya.
BERITA TERKAIT
PPN 12 Persen Dikhawatirkan Picu PHK di Industri Otomotif
17 Desember 2024 | 15:37 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI