Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (11/2/2016) pagi kembali bergerak menguat sebesar 76 poin menjadi Rp13.378 . Pada perdagangan sehari sebelumnya Rupiah berada di posisi Rp13.454 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kembali bergerak di area positif terhadap dolar AS. Penguatan rupiah itu menunjukkan masih kuatnya perekonomian domestik," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta.
Rangga Cipta menambahkan bahwa paket kebijakan ekonomi jilid X yang akan segera diumumkan dapat menambah sentimen positif bagi perekonomian domestik sehingga dapat menjaga sentimen penguatan mata uang rupiah ke depannya.
Sedianya, pemerintah akan mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X yang intinya adalah perubahan Daftar Negatif Investasi (DNI) pada Kamis (11/2/2016).
Ia menambahkan bahwa pelemahan dolar AS itu juga seiring dengan pernyataan Gubernur The Fed (bank sentral AS) Janet Yellen yang menunjukkan pesimismenya terhadap perekonomian AS dan global.
"Perekonomian AS dan global yang cenderung masih melambat menyebabkan penundaan kenaikan uku bunga AS (Fed fund rate)," katanya.
Selanjutnya, Rangga Cipta menambahkan bahwa fokus pelaku pasar uang di dalam negeri akan beralih ke kebijakan Bank Indonesia dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pekan depan.
Sementara itu,pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan bahwa aliran dana asing yang masih cenderung terus masuk ke dalam negeri melalui surat utang negara (SUN) menjadi salah satu faktor pendorong bagi mata uang rupiah untuk bergerak menguat.
Menurut Rully Nova, tren masuk aliran dana asing ke dalam negeri itu tidak lepas dari prospek fundamental ekonomi Indonesia pada tahun 2016 ini yang akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. (Antara)
Penguatan Rupiah Berlanjut, Hari Ini Berada di Level 13.300an
Esti Utami Suara.Com
Kamis, 11 Februari 2016 | 11:07 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Media Singapura Soroti Nilai Rupiah Melemah Imbas Demo di DPR: Berkinerja Terburuk Kedua di Asia
22 Agustus 2024 | 16:45 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 18:43 WIB
Bisnis | 18:36 WIB
Bisnis | 18:31 WIB
Bisnis | 18:20 WIB
Bisnis | 17:01 WIB
Bisnis | 16:33 WIB