Mayoritas Rumah di Semarang Bukan Untuk Investasi

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 10 Februari 2016 | 20:05 WIB
Mayoritas Rumah di Semarang Bukan Untuk Investasi
Ilustrasi (flickr/rumahku)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah menyatakan mayoritas rumah yang ada di Semarang bukan sekadar untuk investasi tetapi digunakan sebagai tempat tinggal.

"Kalau dikalkulasi jumlah rumah yang hanya untuk investasi tidak lebih dari 10 persen," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Rabu (10/2/2016).

Pihaknya menilai, hal itu positif karena ketika kondisi perekonomian lesu tidak terlalu memengaruhi fluktuasi penjualan rumah.

Menurut dia, karena orang membutuhkan rumah untuk tempat tinggal, mereka tidak terlalu menghiraukan kondisi ekonomi yang pada saat itu sedang buruk.

"Berbeda dengan investor, ketika ekonomi lesu mereka akan berhenti berinvestasi tetapi ketika ekonomi membaik mereka akan kembali berinvestasi salah satunya dengan membeli rumah," katanya.

Meski demikian, pada dasarnya para "end user" atau pengguna terakhir pun tetap berharap kondisi ekonomi selalu baik sehingga berdampak pada nilai investasi rumah yang juga semakin tinggi.

"Meskipun belum akan dijual, mereka tetap akan lebih senang ketika ekonomi naik dan berdampak pada kenaikan harga tanah sehingga berpengaruh pula terhadap kenaikan harga rumah," katanya.

Sementara itu, untuk saat ini diakuinya kondisi ekonomi belum terlalu stabil namun sudah membaik. Menurut dia, kondisi ini juga berdampak pada penjualan rumah.

"Saat ini kurs dolar AS tinggi tetapi tetap stabil, selain itu juga tidak ada isu yang berdampak pada penurunan penjualan. Ini baik bagi investasi rumah, salah satunya di Jawa Tengah," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI