Peta Jalan Industri Penunjang Kereta Api Tengah Disusun

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 10 Februari 2016 | 19:01 WIB
Peta Jalan Industri Penunjang Kereta Api Tengah Disusun
Kemenperin susun roadmap industri penunjang perkeretaapian di Jakarta, Rabu (10/2/2016) [kemenperin.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perindustrian sedang menyusun peta panduan atau roadmapindustri penunjang perkeretaapian di Indonesia. Roadmap tersebut akan mengarah pada kemandirian dan pemerataan pembangunan industri nasional.

Dalam proses penyusunannya, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait termasuk pelaku industri.

“Kami akan menyusun produk komponen-komponen apa saja yang akan dikuasai dalam jangka waktu tertentu baik yang sifatnya tahunan, lima tahunan sampai pada 25 tahun kedepan,” kata Putu dalam pernyataan resmi di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

Kemenperin memberikan apresiasi atas terbentuknya IRCMA sehingga diharapkan dapat menjadiwadah komunikasi dan partnership guna meningkatkan kemampuan industri dalam negeri untuk berperan optimal dalam pengembangan perkeretaapian di Indonesia.

“Melalui asosiasi ini, saya berpesan agar segera diidentifikasi potensi dan kemampuan para anggotanya yang sudah mampu membuat produk-produk komponen dan sistem perkeretaapian serta yang akan dikembangkan,” tutur Putu.

Dapat disampaikan, sebanyak 50 institusi telah menjadi anggota IRCMA, diantaranya perusahaan BUMN yang teridentifikasi selama ini telah memasok komponen kereta api seperti PT. Pindad untuk rem, PT. LEN untuk persinyalan, PT. Barata untuk bogie, dan PT. Krakatau Steel untuk bahan baku baja.

“Anggota lainnya terdapat lembaga litbang serta industri kecil dan menengah yang berpengalaman maupun yang memiliki kemampuan men-supply komponen kereta api,” tambahnya. Pada asosiasi ini juga didukung oleh pakar perkeretaapian yang berasal dari universitas dan praktisi.“Saya meminta agar kesatuan kerja dan saling mendukung diantara anggota tetap dijaga,” tegasnya.

Ia meyakini, industri perkeretaapian mampu menjadi mesin pendorong ekonomi sekaligus kebangkitan teknologi nasional. Untuk itu, Kemenperin terus mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam pengembangan dan penguasaan teknologi kereta api.

Tahun lalu, Kemenperin bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PTIndustri Kereta Api(INKA) telah mendirikan Pusat Desain dan Rekayasa Industri Perkeretaapian Nasional di Kampus ITB. Tujuannya antara lain adalah mendukung pelaksanaan kajian-kajian pengembangan perkeretaapian, pelaksanaan program riset dan pengembangan produk, pengembangan sumber daya manusia, serta menjadi inkubator bisnis dan pengujian-pengujian produk.

“Melalui pusat ini, dapat dilakukan sinergi dalam melakukan desain dan engineering komponen dan sistem perkeretaapian. Selanjutnya melalui asosiasi juga dapat berkolaborasi mewujudkan produk fisik sampai kepada produksi missal,” papar Putu. Dengan demikian, diharapkan kolaborasi antara industri, lembaga litbang dan akademisi serta dengan pemerintah (triple helix) dapat mewujudkan kemandirian pada sektor perkeretaapian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI