Pelemahah IHSG Sore Ini Dianggap Wajar

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 09 Februari 2016 | 18:02 WIB
Pelemahah IHSG Sore Ini Dianggap Wajar
Suasana perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (13/11). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/2/2016) ditutup turun sebesar 30,32 poin atau 0,63 persen menjadi 4.768,62.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 5,70 poin (0,67 persen) menjadi 838,23.

"IHSG BEI bergerak melemah, namun masih dinilai wajar setelah mengalami penguatan cukup tinggi pada pekan lalu. Aliran dana asing yang masih masuk ke pasar saham menahan tekanan IHSG BEI lebih dalam," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Selasa (9/2/2016).

Dalam data BEI tercatat bahwa pemodal asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp337,386 miliar pada Selasa (9/2).

Menurut dia, aksi beli investor asing seiring dengan prospek ekonomi nasional yang positif menyusul sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri terus berjalan yang dimulai sejak pertengahan tahun lalu.

Secara teknikal, lanjut William Surya Wijaya, level psikologis batas bawah yang masih dapat dipertahankan di posisi 4.710 poin, membuka peluang bagi IHSG BEI untuk bergerak menuju level batas atas 4.821 poin.

Sementara itu, analis senior LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo menambahkan industri keuangan di dalam negeri yang saat ini masih berada dalam kondisi stabil akan berdampak positif indeks harga saham gabungan (IHSG).

"Emiten sektor keuangan memberikan sinyal pertumbuhan setelah Bank Indonesia yang telah menurunkan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 7,25 persen. Kondisi itu akan menjaga laju IHSG," katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 192.733 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,30 miliar lembar saham senilai Rp3,29 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 109 saham, turun 165 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 98 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei turun 918,86 poin (5,40 persen) ke level 16.085,44, indeks Sensex (Bombay) turun 247,65 poin (1,04 persen) menjadi 24.037,05, dan All Ordinaries Australia melemah 139,50 poin (2,78 persen) ke posisi 4.882,60. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI