Suara.com - Sudah hampir 21 tahun tidak pernah ada pembangunan kilang minyak baru, terakhir pembangunan kilang Balongan pada 1994, pemerintah berencana akan membangun dua kilang di Bontang dan Tuban. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.
“Iya memang kita akan membangun dua kilang. Pembangunan kilang ini akan dilakukan secara parallel. Ini akan menjadi proyek terbesar kedua setelah Tuban,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said saat ditemui usai rapat koordinasi di Kemeko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (9/2/2016).
Ia menjelaskan alasan pemerintah memilih membangun kilang di Bontang lantaran Bontang sudah memiliki kesiapan infrastruktur yang memadai. Selain itu, Bontang dinilai lebih berpengalaman dalam urusan minyak dan gas dan sangat menarik untuk mendatangkan investor.
“Kalau kita fokus kepada Bontang, maka Bontang sudah sangat siap. Ibaratnya membangun kilang itu rasionya sampai 10, Bontang sudah sampai titik lima. Bontang ini sudah berpengalaman sebagai kota industri migas. Jadi semua infrastruktur untuk membangun kilang sudah tersedia,”ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, sejak lama Pertamina selaku BUMN produsen minyak berencana membangun 4 kilang minyak baru dan penambahan kapasitas 4 kilang yang sudah ada dalam proyek Refining Development Masterplan Program (RDMP). Kedua program tersebut untuk menaikan produksi minyak nasional Karena konsumsi BBM pada 6 sampai 10 tahun ke depan diperkirakan akan mencapai 2,4 juta sampai 2,8 juta barel per hari. Saat ini konsumsi BBM nasional sebesar 1,6 juta barel per hari.