Suara.com - Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parkesit menilai pemerintah tidak berhasil membuat masyarakat memahami pentingnya proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Itu sebabnya, muncul pro kontra, terutama sejak proyek diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Januari 2016.
"Sebenarnya bukan kurang sosialisasi, tapi tidak tersedianya informasi. Pemerintah harus menyediakan dokumen-dokumen yang dibutuhkan sehingga masyarakat itu kemudian bisa paham, investor juga paham," kata Danang di gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).
Danang menambahkan sejak proyek diresmikan Kepala Negara, tidak mendongkrak indeks harga saham di bursa.
"Ini yang menurut saya, apa sebenarnya reaksi dari investor, kalau kita lihat dari gerakan indeks harga saham, saya tidak melihat perubahan, mungkin nanti ya," kata lelaki peraih Young Academics Award, URGE Project, Ministry of National Education, 1998.
Danang mendukung proyek tersebut karena keuntungannya dari sisi perekonomian sangat banyak.
"Kalau me-replace angkutan umum saya kira bagus sekali, karena saat ini angkutan umum kita semakin tidak bagus, padahal angkutan umum itu sangat penting. Maka investasi untuk perbaiki angkutan umum sangat diperlukan, karena tidak merugikan bagi orang yang punya kendaraan pribadi, sebab jalan akan semakin lancar," kata Danang.
Proyek Kereta Cepat Tak Dongkrak Pasar Uang, Kenapa?
Jum'at, 05 Februari 2016 | 19:02 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Siapa yang Tanggung Jawab? Kementerian BUMN dan KCIC Saling Bantah Soal Kerugian WIKA di Proyek Kereta Cepat
17 Juli 2024 | 08:47 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:46 WIB
Bisnis | 17:45 WIB
Bisnis | 15:34 WIB
Bisnis | 21:54 WIB
Bisnis | 19:54 WIB
Bisnis | 16:51 WIB