Suara.com - Peneliti Institut Teknologi Bandung Harun Al Rasyid mendukung kelanjutan proyek pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. Menurut dia, ini akan membuat lompatan budaya.
"Kereta api cepat ini menjadi lompatan budaya untuk mem-pressure kita agar lebih cepat dan tepat waktu, keselamatan ditingkatkan, karena kita masih bolong, itu karena operatornya belum jelas," kata Harun dalam diskusi publik yang bertajuk Pro Kontra Kereta Api Cepat Jakarta Bandung di auditorium gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).
Itu sebabnya, menurut Harun tidak ada alasan bagi pemerintah tidak melanjutkan proyek yang dikerjakan Cina tersebut.
Namun, dosen yang mengajar program master dan doktor jurusan teknik sipil di Institut Teknologi Bandung itu berharap agar pembangunan kereta api cepat jangan hanya terpusat di Pulau Jawa.
"Mari kita ambil kesempatan ini, kereta api cepat memang barang baru, dan saya kira. Pemerintah sudah tepat untuk manentukan prioritas pada kereta api, termasuk juga di luar Jawa," kata Harun.
Selain karena dapat menciptakan lompatan budaya, kehadiran kereta api cepat juga akan menyedot penumpang yang selama ini memilih menggunakan pesawat terbang. Dengan demikian, biaya perjalanan menjadi lebih murah.
"Dimana-mana kereta api cepat akan menyedot penumpang udara, begitu juga ke Bandung ini," kata Harun.
Seperti diketahui, proyek yang nilai investasinya mencapai sekitar Rp75 triliun tersebut diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Januari 2016.
Di tengah jalan, proyek mendapat kritik soalnya secara administrasi, belum beres.
Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Bakal Ciptakan Lompatan Budaya
Jum'at, 05 Februari 2016 | 17:44 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Siapa yang Tanggung Jawab? Kementerian BUMN dan KCIC Saling Bantah Soal Kerugian WIKA di Proyek Kereta Cepat
17 Juli 2024 | 08:47 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 17:46 WIB
Bisnis | 17:45 WIB
Bisnis | 15:34 WIB
Bisnis | 21:54 WIB
Bisnis | 19:54 WIB
Bisnis | 16:51 WIB