Suara.com - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia akan memperbanyak jumlah agen asuransi demi menggenjot pertumbuhan dan adanya rencana melakukan ekspansi.
"Kami pasti akan menambah jumlah agen, mungkin sejumlah 10 persen sampai 15 persen dari jumlah yang ada saat ini, semua tergantung pada strategi kami nanti," ujar Chief Agency Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Rusli Chan di kantornya, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Rusli menambahkan saat ini pihaknya memiliki sekitar 9.000 agen asuransi yang tersebar di 25 kantor pemasaran di Indonesia.
Jumlah agen yang semakin banyak, lanjut dia, diharapkan dapat memberikan pelayanan yang semakin baik kepada nasabah. Ini diyakini memberikan pengaruh positif kepada perusahaan yang merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation asal Kanada tersebut.
Namun, Rusli menolak menyebutkan berapa pertumbuhan aset asuransi Manulife pada tahun 2015 dan target pada tahun 2016.
Alih-alih hal itu, dia menekankan bahwa Manulife selalu menekankan agennya untuk profesional dan menindak keras kegiatan "poaching" (membajak agen asuransi) dan "twisting" (memindahkan polis asuransi ke perusahaan lain).
"Kami akan tindak keras jika ada yang terbukti melakukan praktik seperti itu," tutur dia.
Adapun perusahaan asuransi memang sedang mencari cara dalam meningkatkan pertumbuhan aset asuransi, seiring dengan menurunnya pertumbuhan aset asuransi pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset industri asuransi per 31 Desember 2015 hanya tumbuh 10 persen, sementara pada tahun 2014 pertumbuhan mencapai 17,5 persen.
OJK menyebut total aset industri asuransi konvensional hingga 31 Desember 2015 sebesar Rp802,24 triliun.
Manulife sendiri optimistis keadaan akan membaik pada tahun 2016 dan meyakini pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa mencapai 5,2 persen, lebih baik dibandingkan tahun 2015 yang hingga kuartal ketiga berada di 4,7 persen. (Antara)