Panasonic-Toshiba Tutup Pabrik, Hafisz Tohir: Ini Tanda Buruk

Kamis, 04 Februari 2016 | 14:49 WIB
Panasonic-Toshiba Tutup Pabrik, Hafisz Tohir: Ini Tanda Buruk
Ilustrasi produk teknologi Panasonic (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir mengimbau pemerintah menjamin keamanan investasi agar tetap berjalan dengan baik. Ini terkait dua perusahaan asal Jepang yakni Panasonic dan Toshiba yang memutuskan untuk menutup pabrik.

Menurut dia aksi dua raksasa elektronik itu memberikan lampu merah bahwa ada yang tidak beres iklim invetasi belakangan ini.

"Ini tanda buruk untuk investasi kita. Karena paling paling ditakuti dari negara industri adalah ketika industri melakukan relokasi ke negara lain," kata Hafisz saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).

Pemerintah pun diimbau memberlakukan kebijakan tarif dan non tari, serta biaya logistik. Hal ini diperlukan mengingat pajak di Indonesia masih tinggi yang bisa menjadi beban ada biaya produksi komoditas.

Selain itu, pemerintah harus memberikan kejelasan dalam dwelling time sehingga bisa memudahkan barang-barang impor untuk masuk ke Indonesia.

 "Yang bisa menjamin investasi aman bekerja di sini. Terkait juga dengan tarif dan non tarif dan biaya logistik dan keamanan berinvestasi. Kalau di ASEAN, kita hanya bisa bersaing dengan Kamboja dan Birma soal suku bunga. Dengan lain, kita kalah," ungkapnya.

Seperti diketahui sejak Januari 2016, beberapa pabrik manufaktur perlahan-lahan mulai mengundurkan diri dari Indonesia. Seperti PT Chevron Indonesia dan Ford Motor Indonesia, yang kemudian dilanjutkan dengan PT Panasonic dan PT Toshiba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI