BKPM Klarifikasi Alasan Panasonic dan Toshiba Tutup Pabrik

Kamis, 04 Februari 2016 | 12:33 WIB
BKPM Klarifikasi Alasan Panasonic dan Toshiba Tutup Pabrik
Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam waktu akan mengirimkan surat kepada Toshiba dan Panasonic. Mereka menutup pabriknya di Indonesia.

"Kita tentu mencermati permasalahn ini yang mengemuka di media. Kami daalam waktu dekat akan mengirim surat khususnya kepada dua perusahaan tersebut, yakni Toshiba dan Panasonic," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).

Dalam surat tersebut nantinya akan ada dua poin yang disampaikan. Ini untuk mencarikan solusi yang tepat kepada kedua peruasahaan tersebut.

"Pertama kami akan menanyakan apa yang bisa pemerintah lakukan agar mereka tetap membuka pabriknya di Indonesia. Kedua, memberikan alternatif pilihan terhadap karyawannya. Misalnya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru atau sebagainya. Jadi ini nanti akan kita satukan," ungkapnya.

Untuk poin alternatif pilihan kepada karyawan, Franky mencontohkan, melakukan pertukaran pekerja di pindah ke lokasi pabrik yang lainnya.

"Seperti pada waktu presiden menghadiri acara di Wonogiri. Ada satu pabrik korea. Disana kita berkomunikasi kepada para pekerja ternyata mereka merasa lebih nyaman kembali ke kampung yang sebelumnya mereka bekerja di Jawa Barat atau daerah lainnya. Tapi ini sekali lagi pilihan. Jadi ini bisa menjadi pilihan karyawannya itu sendiri," kata Franky.

Seperti diketahui, Dua perusahaan raksasa elektronik asal Jepang, Toshina dan Panasonic, memutuskan untuk menutup pabriknya di Indonesia. Pabrik yang ditutup berlokasi di Cikarang, Bekasi, dan di Pasuruan, Jawa Timur.

Hingga saat ini pemerintah belum mengetahui apa yang melatarbelakangi dua perusahaan tersebut menutup pabriknya di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI