Suara.com - Menunaikan ibadah haji tentu menjadi impian setiap muslim. Tapi karena biaya naik haji tergolong mahal, banyak orang memilih tabungan haji untuk memastikan dana yang dibutuhkan cukup untuk pergi ke Tanah Suci.
Dengan tabungan haji, nasabah diwajibkan rutin menabung sejumlah dana tertentu setiap bulan. Setelah sampai jangka waktu yang ditentukan, dana tersebut bisa digunakan sebagai ongkos naik haji (ONH).
Tabungan haji ini jadi pilihan favorit mayoritas masyarakat. Soalnya ada beberapa keunggulan yang ditawarkan:
-Uang dijamin keamanannya oleh bank
- Bank akan membantu proses administrasi seperti pendaftaran dan pengambilan nomor urut
-Bisa autodebet dari tabungan utama di bank yang sama
-Sistem terhubung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kementerian Agama
Saat ini sudah banyak bank yang menawarkan ONH. Beberapa di antaranya adalah:
- Bank Syariah Mandiri (BSM)
- Bank Tabungan Negara (BTN)
- Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah
- Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah
- Bank Muamalat
Rata-rata setoran awal berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Untuk bank syariah biasanya juga menawarkan akad mudharabah dan wadiah.
Kabar baiknya, pada 2015 biaya haji turun menjadi US$ 2.717 atau sekitar Rp 34 juta dari sebelumnya yang sebesar US$ 3.219. Sementara itu untuk didaftarkan ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) beberapa bank mewajibkan saldo minimal di kisaran Rp25 juta.
Biaya tersebut terdiri dari:
- Biaya tiket, airport tax, dan passenger service : US$ 2.000
- Biaya tinggal di Mekah : US$ 312
- Uang saku calon haji : US$ 405
Semua tabungan haji tersebut sudah terintegrasi dengan Siskohat. Jadi kamu nggak perlu khawatir namamu nggak terdaftar di Kementerian Agama.
Harus diingat juga ya, tabungan haji ini nggak bisa diambil sewaktu-waktu. Jadi khusus untuk membiayai ibadah haji saja. Jadi pastikan keuanganmu nggak terganggu sebelum meneguhkan niat buat naik haji.